Para Pemimpin G20 Serukan Komitmen Bersama Atasi Pemanasan Global.jpg
Dunia

Para Pemimpin G20 Gagal Capai Kesepakatan Penurunan Emisi Nol Persen pada 2050

  • Para pemimpin negara G20 tidak mencapai kesepakatan mengenai komitmen untuk membatasi pemanasan global pada 1,5 derajat Celcius dalam akhir pertemuan akhir KTT G20.

Dunia

Daniel Deha

JAKARTA -- Para pemimpin negara G20 tidak menyepakati komitmen untuk membatasi pemanasan global pada 1,5 derajat Celcius dalam pernyataan akhir pertemuan KTT G20 yang digelar di Roma, Minggu, 31 Oktober 2021.

Melansir Reuters, meski mereka menyepakai beberapa tindakan nyata namun tidak mengacu pada agenda tahun 2050 untuk mencapai emisi nol karbon bersih.

Ambang batas 1,5 derajat Celcius adalah apa yang menurut para ahli PBB harus dipenuhi untuk menghindari percepatan dramatis peristiwa iklim ekstrem seperti kekeringan, badai dan banjir.

Untuk mencapai target itu PBB telah merekomendasikan bahwa emisi nol persen harus dicapai pada tahun 2050.

Pakar PBB mengatakan bahwa bahkan jika rencana nasional saat ini sepenuhnya dilaksanakan, dunia sedang menuju pemanasan global sebesar 2,7 derajat, dengan percepatan bencana seperti kekeringan, badai dan banjir.

Dalam dokumen para pemimpin G20 disebutkan rencana nasional saat ini tentang bagaimana mengekang emisi harus diperkuat termasuk janji untuk menghentikan pembiayaan pembangkit listrik tenaga batu bara di luar negeri pada akhir tahun ini.

Blok G20, yang mencakup Brasil, China, India, Jerman, dan Amerika Serikat, menyumbang sekitar 80% dari emisi gas rumah kaca global.

China, penghasil karbon terbesar di dunia, dan juga Indonesia, telah menetapkan target 2060, sedangkan negara besar lainnya seperti India dan Rusia belum berkomitmen mengenai agenda emisi karbon nol persen.

Namun hasil negosiasi yang alot selama dua hari di antara para diplomat menyisakan pekerjaan rumah yang harus dilakukan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-26 (COP26) di Glasgow pekan depan. Dari Roma, para pemimpin langsung terbang ke Skotlandia untuk mengikuti pertemuan itu.

Dokumen terakhir G20 mengatakan rencana nasional saat ini tentang bagaimana mengekang emisi harus diperkuat "jika perlu" dan tidak membuat referensi khusus untuk agenda 2050 sebagai tahun untuk mencapai emisi karbon nol persen.

"Kami menyadari bahwa dampak perubahan iklim pada 1,5°C jauh lebih rendah daripada pada 2°C. Menjaga 1,5°C dalam jangkauan akan membutuhkan tindakan dan komitmen yang bermakna dan efektif dari semua negara," bunyi pernyataan para pemimpin G20.

Adapun, PBB tidak menetapkan waktu untuk menghapus subsidi bahan bakar fosil, dengan mengatakan mereka akan berusaha untuk melakukannya "dalam jangka menengah".

Pada gas metana, yang memiliki dampak yang lebih kuat tetapi kurang tahan lama daripada karbon dioksida (CO2) pada pemanasan global, PBB menyederhanakan kata-kata mereka dari draf sebelumnya.*