Hotel di Bali
Nasional

Pariwisata Pulih, Bisnis Hotel Bali Bangkit Lagi

  • Secara keseluruhan, performa hotel di Jakarta, Bali, dan Surabaya di kuartal kedua 2023 terus membaik. Dan tahun ini MICE sudah bisa dilaksanakan dengan kapasitas 100%.
Nasional
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Performa hotel di Bali terus membaik sebagai dampak dari pulihnya pariwisata. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan  average daily rate  yang terus membaik.  

Average occupancy rate hotel di Bali merupakan tingkat hunian yang menunjukkan angka persentase antara jumlah kamar atau ruang yang digunakan dengan jumlah seluruh ruang pada keseluruhan bangunan

Pada kuartal-II/2023 average occupancy rate hotel di Bali menunjukkan angka 62,8%. Sedangkan average daily rate  US$125,84 setara dengan Rp1,88 juta (asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS).. 

Angka ini meningkat dibanding kuartal-I/2023. Pada periode sebelumnya, Average occupancy rate tercatat sebesar angka US$122,60 atau setara Rp1,84 dengan persentase sebesar 60,5%. 

Sebelumnya, average daily rate hotel di Bali 2021 adalah US$64,49 atau setara dengan Rp966.150  Pada tahun 2022 average daily rate di Bali mencapai US$109,86 atau setara Rp1,64 juta. 

Kepala departemen riset di konsultan real estate asal Kanada, Colliers , Ferry Salanto menyampaikan dalam rilis laporan pada Kamis, 20 Juli 2023 mengatakan jika pertumbuhan performa hotel telah menunjukkan peningkatan  Terlebih, jika dibandingkan dengan tahun-tahun dimana pandemi melanda. “Kalau kita lihat data di tahun 2023 ini sudah mencapai diatas siklus normalnya,” katanya dalam rilis laporan. 

Ferry mengatakan bahwa kenaikan harga average daily rate ini sebenarnya sebanding dengan kenaikan jumlah kedatangan wisatawan melalui bandara I Gusti Ngurah Rai. Faktor inilah yang akhirnya membuat hotel-hotel di Bali memiliki pertimbangan untuk menaikkan harga kamar. 

“Ini sebenaranya sebanding dengan jumlah wisatawan yang datang. Kalau kita lihat yang datang dari bandara Ngurah Rai itu sudah mendekati angka normalnya di tahun 2023. Sehingga itu membuat hotel lebih pede untuk menaikkan tarif kamar,” jelasnya. 

Jumlah Wisatawan Meningkat

Sementara, jumlah kedatangan wisatawan mancanegara sampai dengan bulan April 2023 tercatat sebanyak 1.880.932 wisatawan mancanegara.  Data iini sudah mencapai 81,6% dari kondisi 2019 pada kurun waktu yang sama dan diperkirakan akan terus meningkat. 

Selain jumlah wisatawan mancanegara, jumlah wisatawan domestik juga terus meningkat. Hal ini dikarenakan banyak wisatawan yang menjadikan Bali sebagai tujuan wisata pada saat musim lebaran. 

Lebih lanjut Ferry menjelaskan bahwa tak seperti Bali, performa hotel-hotel di Jakarta dan Surabaya selama libur lebaran justru menurun. Hal ini karena banyak wisatawan yang memutuskan untuk berlibur ke luar kota atau luar negeri saat lebaran. 

Ferry memproyeksikan data ini akan terus naik di tahun-tahun berikutnya. Mengingat tak lama lagi akan ada pemilihan umum presiden dan agenda politik biasanya diselenggarakan di hotel. “Terutama untuk pilpres dan pemilu ke depan, ini justru akan menjadi salah satu pendorong hotel ini bertumbuh dengan baik, karena memang kegiatan politik itu biasanya diadakan di hotel. 

Secara keseluruhan, performa hotel di Jakarta, Bali, dan Surabaya di kuartal kedua 2023 terus membaik. Dan tahun ini MICE sudah bisa dilaksanakan dengan kapasitas 100%.