Partai Capres Ekuador yang Mati Ditembak Tunjuk Pengganti

JAKARTA - Partai politik dari calon Presiden Ekuador yang menjadi korban pembunuhan, Fernando Villavicencio, telah menunjuk calon Wakil Presidennya untuk menggantikan Villavicencio akhir pekan lalu. Pemilihan itu hanya berselang sepekan jelang pemilihan. 

Dilansir dari Reuters, Senin, 14 Agustus 2023, partai Build yang dipimpin Villavicencio, atau Construye dalam bahasa Spanyol, mengumumkan melalui media sosial bahwa mereka telah memilih Andrea Gonzalez untuk menggantikan Villavicencio dalam pemilihan bulan Agustus.

Namun istri Villavicencio mengkritik pergantian yang dilakukan partai sebagai tindakan yang melanggar hukum.

• Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 14 Agustus 2023 untuk Wilayah DKI Jakarta
• Jamkrindo Konsisten Lakukan Kolaborasi untuk Dorong Transformasi UMKM
• Waspada! Berbekal Suara Keybord, AI Bisa Tebak Password Anda

Villavicencio, mantan anggota parlemen dan jurnalis yang memiliki rekam jejak dalam mengungkap korupsi, ditembak mati pekan lalu lalu setelah meninggalkan acara kampanye di ibu kota Quito meskipun telah dikawal tim keamanan yang disediakan pemerintah.

Enam tersangka, semua warga negara Kolombia yang oleh polisi dituduh memiliki kaitan dengan kelompok kriminal telah dijerat dengan tuduhan pembunuhan. Hakim memerintahkan agar mereka tetap berada di balik jeruji selama penyelidikan pidana berlanjut.

Veronica Sarauz, istri dari Villavicencio, mengatakan kepada wartawan pada hari Sabtu bahwa ia menyalahkan langsung pemerintah atas pembunuhan suaminya. “Pemerintah masih harus memberikan banyak jawaban atas semua yang terjadi,” katanya. 

Sarauz kemudian menyatakan keputusan partai untuk memilih Gonzalez dianggapnya sewenang-wenang. Dia mengungkapkan hal tersebut bertentangan dengan hukum yang melarang calon Wakil Presiden untuk mengundurkan diri.

Masalah Keamanan hingga Lapangan Kerja

Dewan pemilihan umum nasional masih harus menyetujui kandidat pengganti dari partai tersebut. Gonzalez, seorang aktivis lingkungan yang sebelumnya belum pernah menjabat sebagai pejabat publik, dipilih Villavicencio untuk menjadi pasangannya dalam pemilihan cepat yang diadakan oleh Presiden Guillermo Lasso yang akan berakhir masa jabatannya.

Meskipun surat suara telah dicetak, berdasarkan hukum, suara untuk Villavicencio secara otomatis akan dialihkan ke kandidat dari partai tersebut. Negara Amerika Selatan dengan populasi sekitar 18 juta jiwa telah mengalami gelombang kekerasan yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk peningkatan tajam dalam tingkat pembunuhan.

Sebelum pembunuhan terjadi, Villavicencio telah mendapatkan peringkat tengah di antara delapan kandidat dalam jajaran calon. Selain masalah keamanan, lapangan kerja dan migrasi telah muncul sebagai isu-isu kampanye utama.