Pertamina Patra Niaga menjadi pembeli perdana sertifikat penurunan emisi pada launching IDX Carbon, Selasa (26/9/2023)
Korporasi

Partisipasi IDX Carbon, Pertamina Patra Niaga Borong 19.989 Ton CO2

  • Pertamina Patra Niaga menjadi salah satu pembeli perdana penurunan emisi karbon Pertamina Power Indonesia pada hari pertama launcging IDX Carbon yang nilainya ditaksir mencapai lebih dari Rp922 juta.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Subholding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga tak ketinggalan ikut partisipasi pada perdagangan perdana Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon.  

Tercatat, Pertamina Patra Niaga menjadi salah satu pembeli perdana penurunan emisi karbon Pertamina Power Indonesia sebanyak 19.989 ton CO2. Adapun total nominal pembelian sertifikat emisi karbon tersebut nilainya ditaksir mencapai lebih dari Rp922 juta. 

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, di bawah payung Pertamina Group, pihaknya akan terus berkomitmen mengambil peran penting dalam bisnis dan perdagangan karbon. Hal itu adalah upaya dan kontribusi nyata perseroan mendukung pemerintah dalam penanganan krisis iklim.

"Pertamina akan berperan sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen mendukung Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program yang berdampak baik bagi lingkungan dan Sustainable Development Goals (SDG's) lainnya," ungkap Nicke dalam keterangannya dikutip Jumat 29 September 2023.

Sementara itu, Direktur Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menyebut, pembelian unit karbon tersebut adalah langkah awal Pertamina Patra Niaga dalam berkontribusi mendukung cita-cita nasional untuk menangani krisis iklim di masa depan.

"Bersinergi dengan Pertamina Power Indonesia sebagai Subholding di Pertamina Group yang sudah mempunyai suplai yang telah tersertifikasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," papar Riva.

Komitmen Reduksi Emisi

Pertamina Patra Niaga juga memiliki program yang memiliki dampak mereduksi emisi, seperti penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di gedung perkantoran dan SPBU Green Energy Station (GES). 

Tak hanya itu, perseroan juga mengerjakan efisiensi operasi lewat digitalisasi Digital Ground Operation (DGO) dan PADMA untuk produk Avtur, Diesel Dual Fuel (DDF) mobil tanki, dan Program Efisiensi Energi.

Berkata pelbagai program reduksi emisi tersebut, sampai dengan Agustus 2023, Pertamina Patra Niaga sukses mengurangi emisi sebesar 2.703 tonCO2eq atau sekitar 14 persen dari target awal perseroan.

"Kami terus berupaya meminimalkan emisi yang dapat berdampak terhadap krisis iklim. Ke depan, upaya mereduksi emisi secara langsung akan dikolaborasikan dengan perdagangan bursa karbon, sehingga upaya Pertamina Patra Niaga dalam menjaga lingkungan dapat makin maksimal," jelas Riva. 

Potensi Ekonomi IDX Carbon

Peluncuran IDX Carbon oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka Presiden Joko Widodo, pada Selasa 26 September 2023. IDX Carbon merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia untuk melawan perubahan iklim. Bahkan, ke depannya diyakini mampu memberikan nilai perekonomian yang signifikan terhadap penerimaan pendapatan negara. 

"Indonesia bahkan menjadi satu-satunya negara yang sekitar 60 persen pemenuhan pengurangan emisi karbonnya berasal dari sektor alam. Jika dikalkulasi, potensi bursa karbon kita bisa mencapai potensinya Rp3 ribu triliun, bahkan bisa lebih. Sebuah angka yang sangat besar," papar Presiden Joko Widodo.

Pria yang akrab disapa Jokowi menyebut bursa karbon ini akan menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk membeli dan menjual unit karbon, yang merupakan bukti atas pengurangan emisi karbon yang telah dilakukan. 

Jokowi juga menegaskan bahwa bursa karbon ini akan menjadi kontribusi nyata Indonesia untuk berjuang bersama dunia melawan krisis perubahan iklim, di mana hasil dari perdagangan ini akan diinvestasikan kembali pada upaya menjaga lingkungan khususnya melalui pengurangan emisi karbon.