Pasar Ambil Untung untuk Mitigasi Risiko, Aset Kripto Bitcoin dkk Berpotensi Melemah
- Menurut pantauan Coin Market Cap, Rabu, 1 Februari 2023 pukul 10.00 WIB, pasar kripto tampaknya berkonsolidasi menjelang pengumuman kebijakan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) hari ini.
Pasar Modal
JAKARTA - Bitcoin dan aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya berpotensi melemah seiring dengan aksi para pelaku pasar untuk mengambil untung dalam rangka memitigasi risiko jelang pertemuan tiga bank sentral minggu ini.
Menurut pantauan Coin Market Cap, Rabu, 1 Februari 2023 pukul 10.00 WIB, pasar kripto tampaknya berkonsolidasi menjelang pengumuman kebijakan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) hari ini.
Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin mencatat penguatan 1,02% ke ke posisi US$23.107 atau setara dengan Rp346,42 juta dalam asumsi kurs Rp14.992 per-dolar AS.
- Pasar Cenderung 'Risk-off' Jelang Pertemuan The Fed, Harga Minyak Dunia Berpotensi Melemah
- Dua Kali Lipat Lebih Besar dari Blok Masela, Inilah Harta Karun Migas di Papua
- 7 Cara Fantastis Penggunaan Baking Soda dan Cuka untuk Pecahkan Masalah Sehari-Hari
Sementara itu, Ethereum (ETH) mencatat kenaikan 0,93%, Tether (USDT) 0,01%, Binance Coin (BNB) 1%, dan Ripple (XRP) 2,48%.
Kemudian, Binance USD (BUSD) meningkat 0,01%, Cardano (ADA) 4,22%, Dogecoin (DOGE) 2,09%, dan Polygon (MATIC) 1,19%.
Hanya kripto USD Coin (USDC) saja yang mencatat penurunan di jajaran 10 aset berkapitalisasi pasar terbesar, tepatnya menurun sebesar 0,01%.
Walaupun Bitcoin dkk mencatat penguatan dalam 24 jam terakhir, namun seluruh jajaran 10 besar terpantau melemah dalam hitungan jam. Bitcoin sendiri terpantau tengah menurun 0,04% dalam hitungan satu jam terakhir.
Pergerakan ini menunjukkan adanya kecenderungan konsolidasi di pasar kripto saat pelaku pasar masih menantikan keputusan dari bank sentral terkait kebijakan suku bunga.
Analis dan Komisaris PT Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi mengatakan, pelaku pasar saat ini sedang melakukan aksi ambil untung dari kripto jelang pertemuan bank sentral yang mengandung risiko.
"Kemungkinannya bahwa The Fed memberi kesan bahwa mereka (investor) dapat berhenti setelah pelemahan minggu ini," ujar Vandy dikutip dari riset harian, Rabu, 1 Februari 2023.
Tidak hanya The Fed, European Central Bank dan Bank of England pun menjadwalkan pertemuan penentuan kebijakan moneter pada pekan ini.
Sementara The Fed diprediksi sebagian besar pasar akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, ECB dan BoE diperkirakan akan mengerek sebesar 50 basis poin.
- Jadi Irit Kuota Internet! Ini Cara Download Lagu Gratis dan Aman Pakai MP3Now
- Cara Download Video Viral dari Twitter Hingga Instagram, Gratis Tanpa Daftar!
- Jadi Biang Penyebaran Virus Zombie di Serial Last Of Us, Berikut Fakta Unik dan Nyeleneh Asli Kota Depok
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelaku pasar saat ini masih menanti keputusan suku bunga dari bank sentral, khususnya The Fed.
"Penurunan Bitcoin dan aset-aset lainnya pada perdagangan hari ini sebagai penanda momentum wait and see menjelang rapat The Fed pada 31 Januari-1 Februari 2023. The Fed diperkirakan mengerek suku bunga sebesar 25 basis poin, menyusut dari 50 basis poin pada bulan sebelumnya," kata Ibrahim dikutip dari riset harian, Rabu, 1 Februari 2023.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan hari ini, Rabu, 1 Februari 2023, Bitcoin berpotensi melemah di rentang US$21.803 (Rp326,87 juta) - US$23.400 (Rp350,81 juta).