<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Finansial

Pasar Berharap The Fed Longgarkan Suku Bunga, Rupiah Menguat

  • Nilai kurs rupiah ditutup menguat 11 poin ke posisi Rp14.986 per-dolar AS.
Finansial
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis, 20 Juli 2023. Hal ini setelah pasar berharap bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) akan mulai melonggarkan kebijakan suku bunganya setelah Juli 2023.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 20 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 11 poin ke posisi Rp14.986 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, dengan tren penurunan inflasi AS yang mendekati kisaran target 2%, pelaku pasar mulai berekspektasi bahwa The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunganya setelah mengerek 25 basis poin untuk periode Juli 2023.

Dengan demikian, walaupun probabilitas kenaikan suku bunga menurut CME FedWatchTool mencapai 99% untuk pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juli 2023, namun pasar semakin meyakini bahwa inflasi yang sudah mendekati target dapat mendorong The Fed untuk melonggarkan kebijakan monternya.

"Pelaku pasar mulai mengantisipasi The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga acuan setelah kenaikan di bulan Juli ini," papar Ariston kepada TrenAsia, Kamis, 20 Juli 2023.

Dari dalam negeri, Ariston memandang bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2023 yang melebihi ekspektasi menjadi faktor yang memperkuat rupiah pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan hal yang kurang-lebih senada. Menurutnya, pelaku pasar saat ini mulai berspekulasi apakah The Fed akan memberikan jeda pada kenaikan suku bunga setelah menaikkannya pada pertemuan Juli 2023 karena inflasi sudah mulai melambat.

Ibrahim pun mengatakan, saat ini memang ada kekhawatiran atas Jerman yang tengah menghadapi serangkaian ujian berat bagi perekonomiannya. Inflasi yang tinggi telah membawa Jerman kepada resesi di kuartal I-2023, sedangkan Singapura pun saat ini sedang terancam masuk ke jurang resesi.

"Hal ini menunjukkan bahwa resesi global masih akan berlangsung. Namun, resesi ini tidak akan merembet ke Indonesia meskipun Indonesia memiliki hubungan perdagangan dengan kedua negara tersebut karena Indonesia memiliki struktur ekonomi yang lebih bergantung kepada permintaan domestik, bukan ke ekspor atau perdagangan luar negeri," ungkap Ibrahim kepada wartawan, Kamis, 20 Juli 2023.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Jumat, 21 Juli 2023, nilai kurs rupiah berpotensi menguat di rentang Rp14.960-Rp15.030 per-dolar AS.