<p>Pusat perbelanjaan milik PT Jaya Real Property, Plaza Slipi Jaya. (Foto: jayaproperty.com)</p>
Korporasi

Pasar Fluktuatif, Jaya Real Property (JRPT) Mau Buyback Saham Rp100 Miliar

  • Emiten konstruksi dan real estate PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham. Perseroan telah menganggarkan dana Rp100 miliar dalam aksi korporasi tersebut.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Emiten konstruksi dan real estate PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham. Perseroan telah menganggarkan dana Rp100 miliar dalam aksi korporasi tersebut.

Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 17 januari 2023, manajemen Jaya Real Property menyatakan bahwa proses pembelian kembali saham akan dilakukan dalam jangka waktu paling lama tiga bulan.

Rencananya, perseroan akan melakukan buyback 200 juta lembar saham JRPT. Nilai itu setara dengan 1,53% dari total jumlah modal ditempatkan dan disetorkan dalam perseroan.

“Pelaksanaan rencana pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap kinerja dan pendapatan perseroan,” tulis pengumuman yang dirilis manajemen.

JRPT diperkirakan dapat meningkatkan performa laba bersih per saham menjadi Rp48,23 usai pembelian kembali saham. Sebelumnya, perseroan mencatat laba bersih per saham senilai Rp47,23 per 30 September 2023.

Sehubungan dengan pembatasan harga saham dalam aksi buyback, harga penawaran akan dilakukan sesuai dengan harga yang lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya.

Selain itu, harga pembelian kembali saham JRPT paling tinggi yakni rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 90 hari terakhir sebelum tanggal buyback.

Dengan adanya aksi korporasi ini, manajemen berharap dapat terus menjaga pertumbuhan yang berkesinambungan pada masa mendatang yang menguntungkan bagi seluruh stakeholders perseroan.

“Salah satunya dengan menjaga stabilitas laba per saham perseroan dengan cara melakukan pembelian kembali saham karena kondisi makro ekonomi dan fluktuasi harga saham di BEI,” tutup manajemen.