<p>Co-Founder Social Bella Indonesia &#8211; John Rasjid, Chrisanti Indiana, dan Christopher Madiam/ Social Bella</p>
Industri

Pasar Kecantikan Kinclong, Social Bella Disuntik Rp 837 Miliar

  • JAKARTA—Pasar perawatan kecantikan di Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan di tahun 2022. Penelitian dari Euromonitor menyatakan, perkiraan tersebut berupa putaran pendanaan yang tumbuh hingga US$8,5 miliar. Sementara itu, perusahaan e-commerce kecantikan Social Bella mendapatkan pendanaan dari investor global senilai US$58 juta atau sekitar Rp837 miliar. Investor tersebut, yakni Temasek dari Singapura, Pavillion Capital, dan Jungle […]

Industri

Khoirul Anam

JAKARTA—Pasar perawatan kecantikan di Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan di tahun 2022. Penelitian dari Euromonitor menyatakan, perkiraan tersebut berupa putaran pendanaan yang tumbuh hingga US$8,5 miliar.

Sementara itu, perusahaan e-commerce kecantikan Social Bella mendapatkan pendanaan dari investor global senilai US$58 juta atau sekitar Rp837 miliar. Investor tersebut, yakni Temasek dari Singapura, Pavillion Capital, dan Jungle Ventures. Investor tersebut, yakni Temasek dari Singapura, Pavillion Capital, dan Jungle Ventures.

Co-Founder dan Presiden Social Bella, Christopher Madiam mengatakan, kemitraan dengan Temasek, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures sebagai kunci dalam mendukung misi jangka panjang.

“Pengetahuan konsumen kami yang mendalam, dikombinasikan dengan pengalaman luas Temasek serta pengetahuan komprehensif Pavilion Capital dan Jungle Ventures akan peluang bisnis baru, memungkinkan kami untuk memberikan manfaat lebih bagi pelanggan kami melalui serangkaian produk dan layanan otentik yang semakin bervariasi,” ungkap Christophe dalam keterangan resmi, Senin, 6 Juli 2020.

Dalam kesempatan yang sama, Co-Founder dan CEO Social Bella, John Rasjid menjelaskan bahwa pendanaan tersebut direncanakan untuk kebutuhan peningkatan infrastruktur teknologi.

 “Dengan dukungan yang kuat dari aspek teknologi dalam rutinitas kami sehari-hari, kami bertujuan untuk lebih relevan dengan konsumen serta memberikan pengalaman berbelanja dengan lebih baik,” kata dia.

Sebelumnya, e-commerce yang diluncurkan pada 2015 ini mengumumkan investasi Seri D sebesar US$40 juta pada September silam. Pendanaan ini dipimpin oleh East Venture Growth (EV Growth), Temasek, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures.

Diketahui, Social Bella menargetkan sebanyak 30 juta pengguna pada tahun 2020. Selain itu, Social Bella mengembangkan beberapa unit bisnis seperti SOCO, platform ulasan konsumen untuk produk kecantikan dan perawatan diri. Unit bisnis lainnya yakni, Beauty Journal, media daring kecantikan dan gaya hidup dengan layanan pemasaran O2O dari hulu ke hilir.

Selanjutnya, toko offline dengan konsep OmniChannel. Di samping itu, Lilla by Sociolla, e-commerce yang dirancang khusus untuk para ibu-ibu. Unit bisnis terakhir yaitu Brand Development, yang menawarkan layanan distributor end-to-end untuk merek kecantikan dan perawatan diri.