<p>Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Pasar Kembali Meyakini Kenaikan Suku Bunga The Fed Akan Diredam, Rupiah Berpeluang Menguat

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 7 Juni 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 15 poin di posisi Rp14.875 per-dolar AS.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpeluang menguat hari ini ketika pasar sudah kembali meyakini bahwa kenaikan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve akan diredam.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 7 Juni 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 15 poin di posisi Rp14.875 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebellumnya, Selasa, 6 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 30 poin di level Rp14.860 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai kurs rupiah berpeluang menguat pada perdagangan hari ini karena pasar sudah mulai mengantisipasi kemungkinan akan ditahannya suku bunga acuan The Fed pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan.

Mengutip data CME FedWatchTool, 80,6% pelaku pasar saat ini meyakini bahwa The Fed akan menahan suku bunga acuannya di level 5%-5,25%.

Sementara itu, 19,4% sisanya masih memandang bahwa bank sentral AS akan mengerek suku bunganya sebanyak 25 basis poin.

"Hal ini mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," ujar Ariston kepada TrenAsia, Rabu, 7 Juni 2023.

Selain itu, inflasi Indonesia pada Mei 2023 yang melambat ke level 4% secara tahunan pun menjadi faktor yang dapat mendorong penguatan rupiah.

Ditambah dengan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5%, investor asing pun bisa semakin menaruh kepercayaan kepada ekonomi Tanah Air sehingga membantu menahan pelemahan rupiah.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.800 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp14.900 per-dolar AS.