Pasar Menanti Pengumuman Suku Bunga The Fed, Kurs Rupiah Berkonsolidasi
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 31 Januari 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 31 poin di posisi Rp15.001 per-dolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah mengalami konsolidasi saat pasar tengah menanti pengumuman kebijakan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed).
Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 31 Januari 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 31 poin di posisi Rp15.001 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 30 Januari 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 15 poin di level Rp14.970 per-dolar AS.
- BI Yakin Rupiah Akan Menguat Tahun 2023, Ini Alasannya
- Inti Bumi Berputar Terbalik, Apa Dampaknya?
- Marak Serangan Siber, Bank Himbara Kompak Tingkatkan Capex IT 2023
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memprediksi rupiah akan terkonsolidasi pada perdagangan hari ini.
Ia mengatakan, pelaku pasar saat ini tengah menantikan pengumuman dari Gubernur The Fed Jerome Powell akan kebijakan moneter dari bank sentral AS.
"Pernyataan yang sangat hawkish atau mengindikasikan kenaikan suku bunga lagi bisa mendorong kembali penguatan dolar AS," ujar Ariston kepada TrenAsia, Selasa, 31 Januari 2023.
Sementara itu, menurut Ariston, nilai kurs rupiah bisa terdorong oleh aktivitas perekonomian China yang memulih.
- Sudah Ada Sebelum Era Dinosaurus, Ikan Fosil Ini Ditemukan Hidup di Pantai Madagaskar
- Jadi Irit Kuota Internet! Ini Cara Download Lagu Gratis dan Aman Pakai MP3Now
- Cara Download Video Viral dari Twitter Hingga Instagram, Gratis Tanpa Daftar!
Aktivitas manufaktur dan jasa di China sudah memperlihatkan pemulihan pada Januari setelah pada bulan sebelumnya mengalami pelemahan.
Dengan demikian, tumbuhlah ekspektasi bahwa potensi resesi ekonomi global kemungkinan tidak seburuk seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, Selasa, 31 Januari 2023, nilai kurs rupiah berpotensi menguat terbatas ke kisaran Rp14.940 per-dolar AS dengan level resistance di kisaran Rp15.000 per-dolar AS.