<p>Ilustrasi: Rumah tapak milik emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) / Intiland.com</p>
Industri

Pasar Menengah Atas Rebound, Sinar Mas Gencar Jualan Hunian Hingga Rp5 Miliar

  • Sinar Mas Land melihat ada peluang pasar rumah kelas menengah atas (middle up) tahun ini. Hingga Mei 2021, sebanyak 61% dari klaster baru yang diluncurkan Sinar Mas Land merupakan rumah dengan rentang harga Rp2,5 miliar-Rp5 miliar.

Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Pengembang properti Sinar Mas Land melihat ada peluang pasar rumah kelas menengah atas (middle up) tahun ini. Sebelumnya pasar ini mati suri dalam beberapa tahun terakhir.

Managing Director Sinar Mas Land Alim Gunadi mengungkapkan, hingga Mei 2021, sebanyak 61% dari klaster baru yang diluncurkan Sinar Mas Land merupakan rumah dengan rentang harga Rp2,5 miliar-Rp5 miliar.

“Kita baru saja juga launching satu produk bernama Aether, ini menarik karena harganya berada di middle-upper, Rp2,5 miliar-Rp5 miliar,” ujar Alim dalam diskusi virtual, Selasa, 25 Mei 2021.

Alim mengatakan pasar ini potensial karena banyaknya end user atau pembeli rumah untuk ditempati yang mencari hunian dengan kualitas hidup lebih baik. Menurutnya, perubahan tren ini diakibatkan oleh pandemi yang menyebabkan orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

“Mereka mencari area lebih luas untuk bermain dan bekerja, lingkungan yang tenang dan tidak begitu ramai, dikelilingi infrastruktur dan aksesibilitas yang memadai seperti dekat dengan pusat perbelanjaan,” katanya.

Alim menyebut kalangan end user ini sebagai “The Upgraders”. Biasanya, kalangan ini akan membeli apartemen yang lebih luas dari sebelumnya atau rumah tapak dengan lahan yang lebih luas.

Sementara, situs jual beli properti Rumah.com mencatat terdapat tren pencarian properti yang cukup tinggi untuk rumah kelas menengah ke atas. Dari total keseluruhan pencarian di Rumah.com, sebanyak 22% mencari rumah dengan rentang harga Rp1,5 miliar-Rp4 miliar.

Meski begitu, pencarian rumah di bawah Rp1 miliar tetap dominan. Tercatat, 56% pencarian rumah terjadi di rentang harga tersebut. Sementara, 47% pencarian dilakukan di bawah Rp750 miliar.

Indonesia Property Watch (IPW) juga mencatat penjualan rumah dengan rentang harga lebih dari Rp2 miliar meroket 238,5% dari total unit terjual pada kuartal I-2021. Hal ini membuat komposisi unit terjual pada rentang harga ini menjadi 4,6% dari kuartal sebelumnya 1,5%.

Secara umum, IPW mencatat penjualan rumah dapat tumbuh 10,9% pada kuartal I-2021 dari kuartal sebelumnya. Tercatat, 1.914 unit berhasil terjual pada kuartal ini, lebih baik dari kuartal sebelumnya yang sebanyak 1.726 unit.

Komposisi penjualan ini adalah rumah di bawah Rp300 juta sebanyak 33% dari total penjualan. Lalu, rumah Rp301 juta-Rp500 juta sebanyak 22,5%, Rp501 juta-Rp1 miliar 27%, dan Rp1 miliar-Rp 2 miliar 13%. (LRD)