Ilustrasi Bitcoin. Sumber: Pixabay.com
Fintech

Pasar Menunggu Data Inflasi AS, Kripto Bitcoin dkk Terpantau Stagnan

  • Menurut pantauan Coin Market Cap, Selasa, 8 Agustus 2023 pukul 11.00 WIB, Bitcoin dalam 24 jam terakhir mengalami penguatan 0,17%.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Bitcoin (BTC) dan aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya masih terpantau stagnan tatkala pelaku pasar menunggu data inflasi terbaru dari Amerika Serikat (AS).

Menurut pantauan Coin Market Cap, Selasa, 8 Agustus 2023 pukul 11.00 WIB, Bitcoin dalam 24 jam terakhir mengalami penguatan 0,17%.

Pada pantauan tersebut, Bitcoin menempati posisi harga US$29.159 atau setara dengan Rp442,57 juta dalam asumsi kurs Rp15.178 per dolar AS.

Sementara itu, Ethereum (ETH) menyusut 0,42%, Tether (USDT) naik 0,07%, Binance Coin (BNB) menurun 0,5%, dan Ripple (XRP) melemah 0,7%.

Kemudian, USD Coin (USDC) stagnan, Dogecoin (DOGE) melemah 1,92%, Cardano (ADA) turun 1,04%, Solana (SOL) menyusut 0,7%, sedangkan TRON (TRX) melemah 0,29%.

Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan laporan ketenagakerjaan AS yang dirilis pada pekan lalu mengindikasikan pertumbuhan nonfarm payroll melambat lebih dari ekspektasi pada Juli 2023, yakni sebanyak 187.000 atau di bawah ekspektasi 200.000.

Data ini dapat menjadi acuan bagi pelaku pasar untuk membaca kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) untuk ke depannya. Namun masih ada rilis data ekonomi yang ditunggu untuk memperkuat pembacaan tersebut, yakni data inflasi.

Menurut Fyqieh, kemungkinan pasar kripto akan bergerak relatif mendatar hingga data inflasi AS dirilis pada Kamis, 10 Agustus 2023.

Data inflasi AS sendiri diperkirakan akan melaporkan kenaikan 3,3% secara bulanan sehingga The Fed masih memiliki alasan untuk mengerek suku bunga lagi dalam rangka meredam inflasi hingga mencapai target 2%.

"Investor juga akan mendengar komentar dari beberapa pejabat The Fed selama minggu depan. Reaksi pasar dalam beberapa minggu mendatang akan sangat penting dalam menentukan tren keseluruhan pasar kripto yang lebih luas," ujar Fyqieh dikutip dari riset, Selasa, 8 Agustus 2023.

Fyqieh pun mengatkan bahwa sentimen pasar kripto bisa dilihat dari Bitcoin Fear and Greed Index yang berada di level 49, turun dari 50 pada pekan lalu.

"Hal ini menjadi bukti bahwa pasar kripto masih belum membuat pelaku pasar melakukan aksi jual-beli. Mereka masih terlihat untuk wait and see," katanya.

Selain itu, pelaku pasar pun dikatakan Fyqieh tengah menunggu keputusan Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Commission Exchange/SEC) terkait dengan izin aplikasi ETF BTC Spot.

Jika aplikasi ETF tersebut diizinkan SEC, maka pasar kripto dapat terdorong oleh sentimen positif, khususnya bagi Bitcoin yang menjadi acuan bagi pergerakan aset-aset kripto secara keseluruhan.