<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Pasar Menyambut Perlambatan Suku Bunga The Fed, Rupiah Dibuka Menguat 100 Poin

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 2 Februari 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 100 poin di posisi Rp14.875 per-dolar AS.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah dibuka menguat saat pasar menyambut perlambatan kenaikan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed).

Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 2 Februari 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 100 poin di posisi Rp14.875 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 1 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 15 poin di level Rp14.975 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra menilai bahwa kurs rupiah terhadap dolar AS masih bisa menguat hari ini.

Prediksi tersebut diperkuat oleh hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang memutuskan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai dengan ekspektasi pasar.

Pasar pun menyoroti pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa tekanan inflasi di AS mulai menurun dan kondisi ketenagakerjaan di negeri Paman Sam pun cukup positif.

Pernyataan dari Powell itu pun memperkuat indikasi bahwa bank sentral AS akan melonggarkan kebijakan moneternya di tahun ini.

"Hasil rapat FOMC yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dini hari tadi bisa menjadi pemicu penguatan rupiah," ujar Ariston kepada TrenAsia, Kamis, 2 Februari 2023.

Perlambatan kenaikan suku bunga The Fed dan pernyataan Powell pun dapat mendorong indeks saham Asia hari ini.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, Kamis, 2 Februari 2023, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.850 per-dolar AS dengan resistance di kisaran Rp15.000 per-dolar AS