<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Pasar Merespons Positif Surplusnya APBN April 2023, Rupiah Ditutup Menguat

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 23 Mei 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 15 poin ke posisi Rp14.875 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup menguat pada perdagangan hari ini karena pasar merespons positif surplusnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada periode April 2023.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 23 Mei 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 15 poin ke posisi Rp14.875 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 22 Mei 2023, nilai ditutup menguat 40 poin ke level Rp14.890 per-dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, respon positif dari pelaku pasar terhadap APBN membuat aliran modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan APBN pada periode April 2023 mencetak surplus Rp234,7 triliun atau 1,12% untuk Produk Domestik Bruto (PDB).

Dalam perjalanan pelaksanaan APBN tahun ini hingga bulan April, penerimaan atau pendapatan negara menembus Rp1 kuadriliun.

"Ini artinya 40,6% dari APBN sudah dikumpulkan dalam empat bulan. Kenaikannya 17,3% dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu kenaikannya juga sudah tinggi," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Selasa, 23 Mei 2023.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Rabu, 24 Mei 2023, nilai kurs rupiah berpotensi menguat di rentang Rp14.850-Rp14.930 per-dolar AS. 

Sementara itu, dolar AS masih berpotensi menguat dan bisa menekan rupiah seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar terhadap risiko kegagalan AS dalam membayar utang pemerintah.

Tinggal sembilan hari lagi sebelum jatuh tempo dan dalam sisa waktu itu pula AS memiliki kesempatan untuk menaikkan plafon utang.

Akan tetapi, pada pertemuan Senin, 22 Mei 2023, Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy belum menemui kesepakatan akan kenaikan plafon utang negeri Paman Sam.