<p>Ilustrasi: Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Bursa Saham

Pasar Modal 2023: IHSG Menguat 2,7 Persen, Jumlah Investor Tumbuh Double Digit

  • Pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan positif pada akhir tahun 2023.
Bursa Saham
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA - Pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan positif pada akhir tahun 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pasar saham menguat sebesar 2,71% pada Desember 2023 dari November 2023 (month to date/mtd).  Indeks Harga Saham Gabungan ditutup ke level 7.272,8 per 29 Desember 2023 atau naik dari bulan sebelumnya 7.080,74.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyatakan yakin bahwa industri pasar modal Indonesia masih akan memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

“Penghimpunan dana di pasar modal masih bagus, masih tinggi, yaitu sebesar Rp255,39 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 83 emiten hingga 29 Desember 2023. Penghimpunan dana per Desember ini telah melampaui capaian target 2023 sebesar Rp200 triliun,” ujar Inarno, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 9 Januari 2024.

Adapun transaksi asing mencapai Rp7,67 triliun, dengan capital outflow sebesar Rp520 miliar (mtd). Sehingga, secara year-to-date (ytd)investor asing membukukan net sale sebesar Rp6,19 triliun.

Tertinggi Kedua di ASEAN

Inarno melanjutkan, secara ytd, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi yang tertinggi kedua di antara kinerja bursa Asia Tenggara (ASEAN) setelah pasar modal Vietnam mencatat penguatan 6,16%. Nilai kapitalisasi pasar Vietnam mencapai Rp11,674 triliun atau tumbuh 22,90% (ytd).

"Capaian kinerja IHSG juga ditopang oleh pertumbuhan jumlah investor pasar modal yang melanjutkan kenaikan double digit sebesar 18,04% menjadi 12,17 juta investor," kata dia.

Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham pada Desember 2023 meningkat menjadi Rp10,75 triliun (ytd) per hari dibandingkan dengan November 2023, yaitu Rp10,54 triliun (ytd) per hari.

Penguatan juga terjadi di pasar Surat Berharga Nasional (SBN). Per 29 Desember 2023, SBN membukukan inflow investor asing sebesar Rp8,17 triliun (mtd) dibandingkan November 2023 inflow sebesar Rp23,5 triliun (mtd). Sehingga, kembali mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 13,30 bips (basis points) month-to-date di seluruh tenor.

Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 29,51 bips di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp79,87 triliun ytd.

Di pasar obligasi, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) pada 29 Desember 2023 menguat 8,65% (ytd) ke level 374,61, dibanding November 2023 menguat 7,34 persen (ytd).

Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk investor non-resident tercatat Rp541,83 miliar (mtd), dan secara (ytd) masih tercatat outflow sebesar Rp0,92 triliun.

Di industri pengelolaan investasi, nilai Assets Under Management (AUM) pengelolaan investasi tercatat sebesar Rp824,73 triliun per 29 Desember 2023 dengan Nilai Aktifa Bersih (NAB) reksadana tercatat sebesar Rp501,46 triliun atau naik sebesar 1,77 persen Mtd.

Kemudian, investor reksadana membukukan net subscription sebesar Rp6,31 triliun (mtd). Secara (ytd), kinerja industri reksadana relatif stabil dengan NAB menurun 0,67%, tetapi masih mencatatkan net subscription sebesar Rp8,98 triliun.