Korporasi

Pasar Respons Positif Rencana Merger, Saham BABP dan NOBU Melesat jadi Top Gainers

  • Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa 28 Februari 2023, kedua saham tercatat kompak terbang hingga double digit
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Investor tampaknya merespons positif rumor merger antara PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dengan PT Bank MNC Internasional Tbk  (BABP).

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa 28 Februari 2023, kedua saham tercatat kompak terbang hingga double digit. Tercatat, saham BABP menduduki puncak kenaikan harga saham tertinggi alias top gainers.

Saham BABP melejit 13,19% atau 12 poin menjadi Rp103 per lembar dari posisi awal perdagangan Rp95 per lembar. Separuh hari ini, saham BABP sudah diperdagangkan sebanyak 11.382 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp44,50 miliar.

Setali tiga uang, saham NOBU juga melaju sejauh 11,54% menyentuh level Rp580 per lembar dari harga pembukaan Rp540 per lembar. Sepanjang sesi pertama, saham NOBU bergerak di rentang Rp540 hingga sempat tertinggi di level Rp620 per saham.

Rumor merger kedua bank milik ini santer terdengar usai keduanya belum juga memenuhi modal inti minimum bank senilai Rp3 triliun yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Kemarin (27/02),  Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae pun memberikan keterangannya. Disampaikan oleh Dian, Bank MNC dan Bank Nobu sudah menyampaikan rencana merger kepada pihak OJK.

"Mereka (Bank Nobu dan MNC) sudah mengajukan rencana merger sebelum deadline kemarin tahun 2022. Ini memang sedang dalam proses dan sudah ada tim merger-nya," kata Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, Senin, 27 Februari 2023.

Dian menjelaskan, dengan sudah terbentuknya tim merger, langkah-langkah ke arah realisasi penggabungan kedua bank tersebut pun sudah mulai terlaksana, dan proses merger diproyeksikan akan rampung pada pertengahan tahun ini.

Dian pun mengatakan bahwa penggabungan kedua bank tersebut dinilai OJK cukup bagus karena keduanya memiliki ekosistem yang cukup mendukung. Penggabungan antara bank MNC milik Harry Tanoesoedibjo dan Bank Nobu milik grup Lippo dikatakan Dian bukan lagi terkait dengan pemenuhan syarat modal inti senilai Rp3 triliun.

"Isunya bukan lagi memenuhi syarat Rp3 triliun, tapi merger yang kemudian diperkuat kedua usaha. Kita sama-sama tahun MNC dan Lippo adalah grup konglomerat kuat. Saya yakin mereka bisa bersinergi dengan merger ini," tutur Dian.

Dalam kesempatan yang sama, Dian menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa mengumumkan rencana merger dari bank-bank lainnya karena masih ada tahapan yang belum bisa diumumkan ke publik.