<p>Pedagang menunggu pembeli di Pasar Pesanggrahan, Jakarta,  Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional & Dunia

Pasar Sederhana Bandung Belum Terapkan Protokol Jaga Jarak

  • BANDUNG-Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau kesiapan wilayah Bandung Jawa Barat dalam menghadapi masa adaptasi kenormalan baru atau new normal. “Sekarang (Jawa Barat) sudah berada dalam kondisi baik. Sebagian masih orens, ada yang masih kuning, tapi juga sudah mulai menghijau. Kalau dilihat secara geospasial sudah bagus untuk Jawa Barat,” kata […]

Nasional & Dunia
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

BANDUNG-Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau kesiapan wilayah Bandung Jawa Barat dalam menghadapi masa adaptasi kenormalan baru atau new normal.

“Sekarang (Jawa Barat) sudah berada dalam kondisi baik. Sebagian masih orens, ada yang masih kuning, tapi juga sudah mulai menghijau. Kalau dilihat secara geospasial sudah bagus untuk Jawa Barat,” kata Muhadjir dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Minggu, 21 Juni 2020.

Dalam kunjungan tersebut, Muhadjir memastikan protokol kesehatan yang berlaku di Pasar Sederhana. Menurut dia, standar pelayanan dan protokol kesehatan di Pasar Sederhana telah dipatuhi oleh pengelola pasar, penjual, dan pengunjung.

Namun demikian, dia mengungkapkan, jaga jarak antara penjual dan pembeli masih menjadi masalah di pasar tradisional. Muhadjir kemudian mengimbau semua pihak di pasar mematuhi protokol kesehatan di pasar, termasuk jaga jarak.

“Karena itu, saya mohon kerja samanya betul dari pihak pemda pengelola para penjual maupun para pembantunya dan pengunjung yang akan membeli saya mohon untuk mematuhi protokol itu. Karena hanya itu yang bisa menjadi alat atau dasar untuk memastikan bahwa semua kegiatan pasar tradisonal bisa bergerak seperti yang kita harapkan,” kata dia.

Di samping pasar, dia melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan memberikan apresisasi atas langkah sistematis yang telah dilakukan pemerintahan RSHS dalam menangani COVID-19.

Adapun hal lain yang menjadi perhatian Muhadjir yakni penerapan pengobatan plasma konvalesen di RSHS. Terapi plasma konvalesen merupakan pemberian plasma dari donor pasien COVID-19 yang telah sembuh kepada pasien yang masih dinyatakan positif.

Diketahui, berdasarkan laporan Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi dan tim riset plasma konvalesen RSHS, pengobatan plasma konvalesen telah berhasil menyembuhkan pasien COVID-19.