Pasar Tomohon Akhiri Penjualan Daging Anjing dan Kucing
- Pasar hewan ini terkenal karena menjual berbagai macam daging seperti anjing, kucing, kelelawar, tikus, ular, dan monyet.
KPK Menunggu Nasib
JAKARTA - Pasar Tomohon yang terletak di Sulawesi Utara resmi melarang penjualan daging anjing dan kucing. Sebanyak enam pedagang daging anjing dan kucing di pasar telah menandatangani perjanjian untuk menghentikan penjualan. Selain itu pihak pemerintah kota Tomohon menandatangani undang-undang larangan perdagangan di masa depan.
Pasar hewan ini terkenal karena menjual berbagai macam daging seperti anjing, kucing, kelelawar, tikus, ular, dan monyet. Namun setelah bertahun-tahun mendapatkan tekanan dari aktivis dan pegiat hewan untuk menghentikan perdagangan dan metode penyembelihan yang dianggap brutal, penjualan daging anjing dan kucing resmi dilarang pada 21 Juli 2023.
- Simak Strategi ESG di Bidang Lingkungan yang Diterapkan oleh Merdeka Battery
- Insentif Tak Menarik, Motor Listrik Sepi Peminat
- Banjir Bandang Terjang Kanada, Rusak Jembatan hingga Jalur Kereta
Melansir CNA, kelompok hak-hak hewan, Humane Society International (HSI), dalam sebuah pernyataan menyebutkan larangan ini merupakan kesepakatan bersejarah yang akan menyelamatkan ribuan hewan dari penyembelihan brutal. Metode penyembelihan di Tomohon yang dianggap brutal untuk menyembelih hewan, adalah seperti pemukulan, gantung, dan membakar bulu saat hewan masih hidup.
Lola Webber, direktur kampanye HSI menyebutkan kebijakan ini akan memberikan dampak positif dengan tutupnya berbagai pihak terkait. “Dampaknya akan sangat luas, menutup bisnis bagi jaringan pedagang, pencuri anjing, dan penjagal," ujarnya.
Pemerintah Indonesia sendiri masih menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang mengizinkan penjualan daging anjing dan kucing. Alasan mengizinkan berlangsungnya hal tersebut adalah karena tradisi dan budaya setempat.
Kelompok HSI menyebutkan kesepakatan ini berpotensi menyelamatkan nyawa ribuan anak anjing di pulau itu, di mana sebanyak 130.000 disembelih setiap tahun.
Kecaman dan protes semakin menjadi terlebih setelah terjadinya pandemi COVID-19 dari Wuhan, China yang disinyalir diakibatkan oleh konsumsi kelelawar. Hal itu memicu ketakutan penyakit baru yang berpindah dari hewan ke manusia.
Salah satu penjual dan penjagal anjing, Elvianus Pongoh, telah berjualan selama 25 tahun. Ia menyebutkan keputusan untuk melarang penjualan daging anjing dan kucing sudah tepat. “Saya tahu larangan ini yang terbaik untuk hewan dan juga yang terbaik untuk melindungi masyarakat,” ujarnya.