Pasar Tunggu Data Perekonomian AS, Harga Emas Dunia Berpeluang Lesu Hari Ini
- Harga emas dunia dalam beberapa waktu terakhir memang mengalami penguatan karena meningkatnya ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan melambatkan kenaikan suku bunga. Akan tetapi, pasar juga masih menunggu kepastian lebih lanjut akan kenaikan suku bunga AS karena inflasi yang masih tinggi.
Pasar Modal
JAKARTA - Harga emas dunia berpeluang melemah seiring dengan sikap para pelaku pasar yang menunggu lebih banyak data perekonomian dari Amerika Serikat (AS).
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, saat ini pelaku pasar tengah mengukur potensi resesi dari negeri Paman Sam pada 2023.
Harga emas dunia dalam beberapa waktu terakhir memang mengalami penguatan karena meningkatnya ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan melambatkan kenaikan suku bunga.
Akan tetapi, pasar juga masih menunggu kepastian lebih lanjut akan kenaikan suku bunga AS karena inflasi yang masih tinggi.
- Prakiraan Cuaca Hari Ini dan Besok untuk Wilayah DKI Jakarta
- Habis Pecat Banyak Karyawan, Elon Musk Sebut Sisa Karyawan Twitter Tinggal Segini
- Resmi Dibuka, Ini Cara Reservasi Kunjungan di Taman Pracima Pura Mangkunegaran
"Ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih lambat juga telah merusak dolar dan imbal hasil treasury AS, yang selanjutnya menguntungkan harga emas dan aset non-yielding lainnya. Tetapi, pasar tetap tidak yakin di mana suku bunga AS akan mencapai puncaknya mengingat inflasi masih cenderung mendekati level tertinggi dalam 40 tahun," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Selasa, 24 Januari 2023.
Sementara itu, Presiden dan Founder Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeryadi mengatakan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) ekonomi AS pada kuartal IV-2022 diperkirakan melambat dari kuartal sebelumnya karena terdampak kebijakan moneter yang agresif.
Untuk diketahui, AS akan merilis data PDB kuartal IV-2022 pada hari Kamis, 26 Januari 2023 waktu setempat, dan data itulah yang menjadi salah satu fokus pelaku pasar saat ini.
"Secara teori, kalender data akan menjaga emas tetap kuat minggu ini. Namun, emas telah berjalan cukup jauh dan kami meragukan apakah pasar siap menambah posisi emas jangka pendek menjelang pertemuan Federal Open Market Committee minggu depan," kata Gema dikutip dari risetnya, Selasa, 24 Januari 2023.
- Lato-Lato Ternyata Berasal dari Amerika dan Eropa, Berikut Sejarahnya
- Tersambung hanya Sampai Jambi, Inilah Ruas Tol Trans Sumatra yang Terkendala Pembebasan Lahan
- Hore Libur! Pemerintah Tetapkan 23 Januari Sebagai Hari Cuti Bersama Imlek
Pada perdagangan pasar Eropa, Senin, 23 Januari 2023 pukul 19.20 WIB, harga emas dunia diperdagangkan di level US$1.924,4 (Rp29,09 juta dalam asumsi kurs Rp15.121 per-dolar AS).
Untuk perdagangan hari ini, Selasa, 24 Januari 2023, Ibrahim memperkirakan harga emas dunia diperdagangkan melemah di rentang US$1.918 (Rp29 juta) - US$1.933 (Rp29,22 juta) per-troyounce.