Pasca IPO, Widodo Makmur Perkasa Siap Genjot Impor Sapi Dari Australia
- PT Widodo Makmur Perkasa bakal meraup dana hingga Rp707,04 miliar dari penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Dari total dana tersebut, sebagian di antaranya akan digunakan untuk menggenjot impor sapi dari Australia.
Korporasi
JAKARTA – Perusahaan peternakan terintegrasi PT Widodo Makmur Perkasa bakal meraup dana hingga Rp707,04 miliar dari penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Dari total dana tersebut, sebagian di antaranya akan digunakan untuk menggenjot impor sapi dari Australia.
Berdasarkan prospektus yang dirilis Senin, 29 November 2021, sekitar 11,50% dana IPO akan digunakan untuk membiayai pengembangan kerja sama operasi (Joint Operation) export yard, logistik dan rumah potong hewan di Australia, di mana Perseroan akan bekerja sama dengan mitra di Australia.
“Pihak yang akan menjadi mitra kerja sama operasi ini merupakan salah satu pemasok sapi di Australia, yang telah memiliki keterikatan/hubungan bisnis selama lebih dari 10 tahun dengan Perseroan. Perseroan bersama mitra pemasok sapi di Australia akan mendirikan perusahaan yang bersifat Joint Operation,” tulis manajemen.
- Kurangi Jumlah Saham IPO, Widodo Makmur Perkasa Tetapkan Harga Rp160 per Saham
- Sukses kolaborasi dengan Grab Indonesia, Ini Harapan Menparekraf
- Angkasa Pura Properti Gandeng Adhi Karya Optimalkan Pengelolaan Limbah Menuju Green Airport
Ke depannya dalam kerja sama operasi ini, skemanya ada tiga. Pertama, Perseroan akan bertindak sebagai offtaker dari sapi yang dipasok oleh mitra terpilih, di mana pada 2022 mitra akan menyediakan feeder cattle sampai dengan 200.000 ekor per tahunnya.
Kedua, Perseroan dan mitra akan bekerja sama dalam membangun export yard, guna menjamin perolehan jumlah sapi yang diperlukan.
Ketiga, Perseroan dan mitra akan bekerja sama dalam pembangunan logistik hewan dari Australia ke Indonesia, di mana hal tersebut akan menciptakan efisiensi biaya terhadap harga pokok penjualan feeder cattle.
“Saat ini Perseroan sedang melakukan penjajakan (due dilligence) terhadap beberapa calon mitra di Australia, sehingga belum terdapat perjanjian kerja sama antara Perseroan dengan calon mitra sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama operasi tersebut,” tulis manajemen.
- Pecinta Film Merapat! Inilah 7 Film Terbaik Tentang Alien Selain Venom
- Sudah Tayang, Ini Dia Link Nonton Drakor One Ordinary Legal Tanpa di Drakorindo
- Habiskan Banyak Uang dan Bikin Stres, 5 Benda Ini Sebaiknya Tak Perlu Dibeli Lagi
Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama operasi dimaksud, Perseroan telah memiliki izin berupa Angka Pengenal Importir (API) untuk mengirimkan sapi dari Australia ke Indonesia.
Selanjutnya, Perseroan juga telah memiliki izin impor berupa Persetujuan Impor No. 04.PI-54.21.0102 yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia tanggal 14 Oktober 2021 dan berlaku hingga 9 Oktober 2022.
Selain untuk menggenjot impor sapi dari Australia, Widodo Makmur Perkasa juga akan menggunakan 19% dana IPO untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi dan Papua. Di mana, sekitar 36% akan digunakan untuk akuisisi tanah dan sekitar 64% akan digunakan untuk pengembangan fasilitas.
Selanjutnya, sekitar 19% dana IPO akan digunakan untuk pemberian modal kepada Entitas Anak Perseroan, yaitu untuk PT Cianjur Artha Makmur, PT Widodofood Makmur Sejahtera dan PT Langgeng Makmur Perkasa.
Lalu, sekitar 50,50% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, terutama dan tidak terbatas untuk pembelian bahan baku.