Ditargetkan Rampung sepenuhnya jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat di tahun 2022/ Jasamarga.com</p>
Korporasi

Pasca Konversi Saham Tol Semarang-Batang dan Cinere-Serpong, Waskita Raup Rp2,69 Triliun

  • PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR), telah melakukan perjanjian untuk konversi saham (share swap) sebesar 10,62% atau setara Rp2,69 triliun milik PT Sarana Multi Infrastuktur (Persero) (SMI) di WTR.

Korporasi

Reza Pahlevi

JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR), telah melakukan perjanjian untuk konversi saham (share swap) sebesar 10,62% atau setara Rp2,69 triliun milik PT Sarana Multi Infrastuktur (Persero) (SMI) di WTR.

“Perjanjian ini berarti sebagian besar penggunaan transaksi jual beli saham dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan digunakan untuk konversi saham SMI di WTR kepada Waskita,” ujar Director Business Development & QHSE Waskita Karya Fery Hendriyanto dalam keterangan resmi, Selasa 13 April 2021.

Ada dua BUJT yang dimaksud oleh Fery, yaitu PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) yang mengelola Jalan Tol Semarang-Batang dan PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) yang mengelola Jalan Tol Cinere-Serpong.

Konversi 10,62% saham SMI di WTR akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu konversi 6,12% saham SMI di WTR senilai Rp1,55 triliun dengan dua BUJT tersebut. Rinciannya yaitu sebanyak 13,2% kepemilikan saham WTR di JSB yang setara Rp1 triliun dan seluruh saham WTR di CSJ yang setara Rp550 miliar.

Tahap kedua adalah konversi atas 4,5% saham SMI di WTR sebesar Rp1,14 triliun yang akan dilakukan selambat-lambatnya setahun setelah transaksi tahap pertama selesai dilaksanakan.

Selain konversi saham, perjanjian antara Waskita dan SMI juga menyangkut divestasi 20% saham milik WTR di ruas Tol Semarang-Batang dan 34,9% saham milik WTR di Cinere-Serpong (CSJ) kepada PT SMI.

“Kegiatan divestasi ini merupakan strategi WTR untuk optimalisasi portofolio konsesi jalan tol yang dimiliki dan mendukung percepatan penyelesaian konstruksi jalan tol sebagai bagian dari dukungan terhadap rencana pemerintah dalam bidang infrastruktur khususnya jalan tol,” ujar Direktur Utama WTR Septiawan Andri.

Septiawan menambahkan, WTR masih harus melakukan pemenuhan persyaratan administrasi dan memastikan proses divestasi dilakukan secara layak dan mematuhi ketentuan yang berlaku setelah menandatangani perjanjian ini.

Sebagai informasi, Jalan Tol Semarang-Batang dan Cinere-Serpong ini menjadi ruas tol kedua dan ketiga yang dijual Waskita tahun ini.

Sebelumnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya ini sudah menjual Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi senilai Rp824 miliar pada Maret 2021. Waskita menjual seluruh sahamnya kepada investor jalan tol asal Hongkong, Kings Ring Limited.

Waskita berencana melego 9 aset tol milik mereka pada tahun ini. Dengan tiga ruas tol sudah selesai, masih ada enam ruas tol yang masih harus dijual. Waskita menargetkan penghasilan Rp10-11 triliun dari divestasi aset tol mereka.

Tahun lalu, total utang Waskita mencapai Rp90 triliun dan harus menanggung beban bunga Rp4,74 triliun. Jika hasil divestasi sesuai target, Waskita memprediksi perusahaan dapat melepas posisi utang mereka sebesar Rp20 triliun.(RCS)