Pascamerger, Pelindo Catat Kenaikan Trafik Peti Kemas 6,9 Persen Jadi 12,4 Juta TEUs
- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berhasil membukukan peningkatan trafik peti kemas menjadi sebesar12,4 juta TEUs.
Industri
JAKARTA - Setelah melakukan merger, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berhasil membukukan peningkatan trafik peti kemas menjadi sebesar12,4 juta twenty-foot equivalent units (TEUs ) pada kuartal III-2021.
Jumlah tersebut naik tipis 6,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar 11,6 juta TEUs. Kenaikan terjadi seiring tren positif pemulihan ekonomi sejak kuartal II-2021.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan peningkatan kinerja operasional tersebut terjadi di seluruh regional yang dikelola oleh Pelindo, sejalan dengan meningkatnya arus perdagangan ekspor dan impor peti kemas internasional dan juga distribusi barang domestik pascapandemi.
- BEI: Aturan Multiple Voting Share (SHSM) Masuk Tahap Finalisasi
- Dirut Garuda Indonesia Ungkap 5 Strategi Perbaiki Kinerja Operasional
- Restrukturisasi Bisnis, Temas (TMAS) Alihkan 8 Unit Kapal Senilai Rp686,4 Miliar ke Entitas Anak
"Tren positif ini kami harapkan terus berlanjut hingga akhir tahun nanti. Kami optimistis perekonomian akan segera pulih dari dampak pandemi," ujarnya dalam keterangan resmi dilihat Selasa, 16 November 2021.
Dia menjelaskan, sejalan dengan tren positif peti kemas, Pelindo mencatat trafik non peti kemas hingga kuartal III-2021 sebesar 99 juta ton atau tumbuh 11,2% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 89 juta ton.
Di sisi lain, trafik kunjungan kapal juga meningkat sebesar 10% dibandingkan 2020, yaitu dari 955 juta gross tonnage (GT) menjadi 1.046 juta GT.
"Pelindo akan terus berupaya menjaga kelancaran arus barang di pelabuhan melalui kesiapan operasional 24/7 [24 jam selama 7 hari]," kata Arif.
Dia menambahkan, sebagai upaya untuk memberikan pelayanan yang terstandar kepada seluruh pengguna jasa di wilayah Pelindo, salah satu program terpenting setelah merger adalah melakukan standarisasi pelayanan dan sistem operasional melalui digitalisasi.
Dengan SDM yang andal dan didukung teknologi serta digitalisasi sistem yang terbarukan, BUMN angkutan laut bertujuan menjangkau seluruh aktivitas layanan kepelabuhanan di tanah air.
"Digitalisasi dalam bisnis kepelabuhanan merupakan suatu keharusan karena dapat meningkatkan pelayanan kepelabuhanan dengan menjawab tantangan bisnis serta mendukung kelestarian lingkungan melalui kegiatan operasional yang efisien dan ramah lingkungan," ungkap Arif.