Industri

Pascatransformasi Subholding, Anak Usaha Pertamina Targetkan Pendapatan Rp56,8 Triliun

  • Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina International Shipping (PIS) menargetkan pendapatan hingga US$4 miliar setara Rp56,8 triliun pada tahun 2027.
Industri
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA -- Anak usaha PT Pertamina (Persero),  PT Pertamina International Shipping (PIS) menargetkan pendapatan hingga US$4 miliar setara Rp56,8 triliun pada tahun 2027. Untuk mencapai target tersebut, PIS merencanakan capital expenditure US$4,8 miliar setara Rp68,16 triliun (asumsi kurs Rp14.200 per dolar Amerika Serikat).

Direktur Pengembangan Bisnis PIS Wisnu Medan Santoso mengatakan, target tersebut dikejar setelah perusahaan berhasil menyelesaikan proses transformasi dari Subholding Shipping menjadi Subholding Integrated Marine Logistics baru-baru ini.

Langkah selanjutnya, kata dia, manajemen menetapkan berbagai strategi agar dapat memenuhi target aspirasi yang dipatok perusahaan.

Strategi pertama yang dilakukan adalah perbaikan-perbaikan dari berbagai lini terus dilakukan, dimulai dari efisiensi kegiatan operasional biaya shipping & marine, peningkatan kinerja untuk meminimalisir transport losses.

Kemudian, perusahaan juga melakukan perluasan pasar melalui sinergi antar anak usaha Pertamina maupun melalui strategic partnership, hingga melakukan kegiatan investasi baik organik maupun anorganik.

"Keberhasilan restrukturisasi PIS menjadi Subholding Integrated Marine Logistics menjadi key driver menuju perusahaan marine logistics terintegrasi kelas dunia. Oleh karena itu, perlu dukungan penuh dari seluruh pekerja PIS untuk mewujudkan aspirasi pendapatan sebesar US$4 miliar pada tahun 2027," kata Wisnu dalam keterangan resmi, Kamis, 28 Oktober 2021.

Dia menerangkan untuk mewujudkan hal tersebut, maka PIS berencana akan meningkatkan jumlah kapal milik Tanker dimana saat ini jumlahnya telah mencapai 95 unit dan akan terus ditingkatkan jumlahnya sehingga mencapai di atas 164 unit dengan cara akuisisi maupun newbuild.

Peningkatan jumlah kapal milik Tanker tersebut diharapkan akan meningkatkan kemampuan PIS dalam mendistribusikan kargo yang saat ini berada pada angka 125 juta ton per tahun menjadi 180 juta ton per tahun.

"Selain itu, PIS juga berencana untuk memperluas segmentasi jenis produk yang dapat didistribusikan," imbuh Wisnu.

Dia mengatakan, perusahaan juga berencana  merambah ke segmen Dimethyl Ether (DME), petrochemicals, dan drybulk dari sebelumnya hanya crude, clean petroleum product dan LPG.

Untuk mengungkit transformasi perusahaan, segmen green cargo yang terdiri dari LNG maupun biodiesel juga telah masuk ke dalam roadmap PIS dalam pengembangan jenis kargo masa depan serta mengemban amanat stakeholders dalam peningkatan aspek ESG perusahaan.

Wisnu menuturkan, penambahan jumlah armada kapal milik perusahaan nantinya dapat dicapai dengan tersedianya alokasi capital expenditure sesuai perencanaan.

"Penambahan rantai bisnis sejak selesai proses transformasi, dari yang sebelumnya hanya bisnis shipping dan marine business menjadi shipping, marine, logistics and port business merupakan modal besar bagi PIS," ungkapnya.*