Pasukan Ukraina Mundur dari Severodonetsk
- Pasukan Ukraina harus mundur dari kota Severodonetsk setelah berminggu-minggu pertempuran sengit melawan pasukan Rusia.
Nasional
KYIV-Pasukan Ukraina harus mundur dari kota Severodonetsk setelah berminggu-minggu pertempuran sengit melawan pasukan Rusia.
Gubernur Luhanks Sergei Haidai di Telegram Jumat 24 Juni 2022 mengatakan pasukan telah menerima perintah untuk bergerak mundur. Dia mengatakan tetap di posisi yang telah digempur tanpa henti selama berbulan-bulan tidak lagi masuk akal.
"Mereka [pasukan Ukraina] telah menerima perintah untuk mundur ke posisi baru dan dari sana melanjutkan operasi mereka,” tulisnya.
Haidai tidak menunjukkan apakah pasukan akan segera ditarik dari kota di Luhansk atau dalam jangka waktu berapa penarikan itu akan terjadi.
- Percepat Transformasi Digital, Bank Muamalat Gandeng Paper.id
- Perkuat Struktur Modal, Bank Aladin (BANK) Minta Restu Private Placement 1,38 Miliar Saham
- Komet Raksasa Bakal Lewati Bumi, Ukurannya Dua Kali Gunung Everest
Kota strategis di Ukraina timur ini telah mengalami pengeboman selama berminggu-minggu, ketika pasukan Rusia mencoba untuk mengambil kendali penuh atas wilayah tersebut.
Mundurunya Ukraina akan meninggalkan seluruh Luhansk di bawah kendali Rusia, kecuali kota Lysychansk.
Luhansk sendiri merupakan wilayah yang sebagian besar penduduknya berbahasa Rusia dan merupakan prioritas utama bagi Presiden Vladimir Putin. Bersama dengan wilayah Donetsk, Luhnaks membentuk apa yang secara kolektif dikenal sebagai Donbas. Sebuah kawasan industri besar yang telah menjadi fokus gerakan separatis yang didukung Rusia sejak 2014.
Vladimir Putin mengklaim bahwa warga berbahasa Rusia di Donbas telah menjadi korban genosida. Sesuatu yanag dijadikan - pembenaran utama untuk invasi ke Ukraina.
Sebaliknya Ukraina menuduh Moskow melakukan genosida terhadap rakyat Ukraina dengan pengeboman dan penembakan tanpa pandang bulu.
Pasukan Rusia hampir mengepung Severodonetsk dalam beberapa hari terakhir, dan juga menargetkan kota kembarnya Lysychansk.
Kepala distrik Severodonetsk Roman Vlasenko mengatakan saat ini pasukan Ukraina masih berada di kota tersebut. Menurutnya penarikan masih membutuhkan waktu.
Dia menambahkan seluruh infrastruktur kota telah hancur total dengan lebih dari 90% rumah hancur. Ratusan warga sipil diperkirakan tetap berada di Severodonetsk, banyak yang mencari perlindungan di pabrik kimia Azot yang luas. Sebelum perang, kota ini berpenuduk sekitar 100.000 orang.
Pada hari Kamis pasukan Rusia menguasai lebih banyak wilayah di selatan Severodonetsk dan Lysychansk. Ini meningkatkan kekhawatiran bahwa pasukan Ukraina dapat segera dikepung di sana.
Namun Haidai mengatakan akan sangat sulit bagi Rusia untuk langsung merebut Lysychansk karena kota itu berada di atas bukit dan memiliki banyak posisi pertahanan . Dia mengatakan warga sipil masih dievakuasi dari Lysychansk.