Patrick Walujo Lewat Northstar Suntik Modal Ternak Uang
- Platform Ternak Uang mendapatkan suntikan modal dari Northstar Group untuk pengembangan produk dalam bidang edukasi finansial.
Fintech
JAKARTA - PT Ternak Uang Nusantara mendapatkan suntikan modal tujuh digit dari Co-founder dan Managing Partner Northstar Group Patrick Walujo. Pendanaan itu pun diikuti oleh perusahaan modal ventura Kinesys Group dan Alto Partners dalam rangka mendukung upaya edukasi di bidang keuangan dan investasi.
Suntikan modal diberikan kepada Ternak Uang untuk mencapai misi dalam meningkatkan literasi finansial masyarakat di Indonesia, khususnya saat melihat maraknya investasi bodong yang menjebak generasi muda.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), praktik investasi bodong telah merugikan masyarakat Indonesia hingga Rp117,4 triliun dalam 10 tahun ke belakang.
- Aplikasi WAMR Disebut Bisa Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus, Ini Bahaya di Baliknya Penggunaannya
- Rayakan Tahun Baru Imlek, TokoMall Rilis NFT Edisi Khusus Red Packet dan Bagi-bagi Kripto Gratis
- Sudah Tayang, Ini Link Nonton Film The Tinder Swindler Tentang Sosok Simon Leviev yang Viral Jadi Crazy Rich Palsu
Pendanaan yang diterima oleh Ternak Uang akan diberdayakan untuk pengembangan produk dan platform positioning, pemberdayaan komunitas, hingga pengembangan tim internal.
Untuk ke depannya, pengembangan produk akan fokus kepada pengalaman belajar keuangan dan investasi yang merata bagi setiap orang, khususnya pada TU Academy yang akan terus dikembangkan untuk mendukung proses belajar individu sesuai kebutuhan.
Fitur TU Academy pun akan didukung dengan teknologi artificial intelligence (AI) dan maching learning. Implementasi teknologi itu diwujudkan untuk memberikan pengalaman belajar melalu pendekatan personalized learning yang mana setiap pengguna bisa mendapatkan ilmu dan terus meningkatkan literasi keuangan terlepas dari kondisi finansial yang berbeda-beda.
Ternak Uang pun berupaya untuk memperkuat posisinya sebagai platform edukasi sosial. Di dalam platform-nya, para anggota komunitas dapat berdiskusi dengan tim research analyst Ternak Uang dengan sistem moderasi dan pengawasan langsung oleh tim internal.
Ruang diskusi tersebut disediakan karena banyaknya pertanyaan yang muncul dari pengguna, entah itu yang berkenaan dengan kebijakan pasar beserta amplikasinya, personal finance, hingga tips praktikal dan edukatif yang perlu dipahami oleh investor pemula.
“Kondisi finansial setiap orang berbeda dari yang lainnya, ditentukan dari berapa besar pengeluaran dan pemasukan, tanggungan, prioritas tujuan keuangan dan karakter resiko orang yang berbeda-beda.
"Untuk itu, strategi keuangan setiap orang pun tentunya perlu dibedakan, untuk dapat mencapai kemandirian finansial sesuai dengan kondisi yang dialami secara personal,” ujar CEO Ternak Uang Raymond Chin dalam keterangan resmi, Senin, 7 Februari 2022.
- Mobil Terbang Milik Perusahaan Slovakia Telah Mendapat Izin Terbang
- Tanpa Repot, Ini Cara Cek Tagihan Listrik Hanya Menggunakan Ponsel
- Wijaya Karya (WIKA) Borong Proyek Milik Nusantara Infrastructure
Salah satu fitur baru yang diluncurkan Ternak Uang pada awal tahun ini bertajuk Financial Checkup. Melalui fitur itu, setiap pengguna dapat menganalisis kondisi keuangan secara personal dan dilakukan secara terperinci dengan menghitung rasio arus kas, tabungan, utang, tanggungan, dana darurat, sampai total aset yang dimiliki.
Pengguna juga akan mendapatkan rekomendasi modul dan pembelajaran personal untuk membantu peningkatan kondisi keuangan individu.
Raymond mengatakan, untuk ke depannya pengembangkan produk akan diorientasikan untuk ranah fintech dan produk finansial. Pihak perusahaan menyadari bahwa sebagai platform edukasi sosial di bidang keuangan, para pengguna pada akhirnya harus mengaplikasikan informasi yang telah dipelajari secara konsisten.
Pasalnya, Ternak Uang sendiri memiliki misi untuk membantu masyarakat Indonesia dalam mencapai kemandirian finansial dan tidak sekadar mendulang untung dalam berinvestasi.
“Tersedianya akses terhadap literasi keuangan terus menunjukkan perkembangan positif di Indonesia, hingga menyebar di kalangan generasi muda. Inilah yang melandasi kami untuk menghadirkan modul pembelajaran yang mudah dipahami, dan relevan, untuk menjadi pemicu agar semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk belajar dari sumber yang kredibel dan terpercaya.” kata Raymond.