<p>Pedagang mengenakan face shield dan sarung tangan menata barang dagangannya di los sayuran Pasar Senen, Jakarta, 1 Juni 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Patuhi Protokol Kesehatan, Inilah Tempat-Tempat Rawan Penularan COVID-19

  • JAKARTA-Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan sejumlah tempat yang rawan penularan COVID-19 dan meminta kepada semua pihak untuk benar-benar berhati-hati dan mematuhi protokol kesehatan yang diatur. “Tempat yang sangat rawan dan memungkinkan terjadinya penularan, yaitu tempat dimana orang bertemu, berkumpul dengan waktu yang cukup lama. Misalnya di kantor,” kata Yurianto di Graha […]

Nasional
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA-Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan sejumlah tempat yang rawan penularan COVID-19 dan meminta kepada semua pihak untuk benar-benar berhati-hati dan mematuhi protokol kesehatan yang diatur.

“Tempat yang sangat rawan dan memungkinkan terjadinya penularan, yaitu tempat dimana orang bertemu, berkumpul dengan waktu yang cukup lama. Misalnya di kantor,” kata Yurianto di Graha BNPB Jakarta yang dipantau melalui kanal YouTube, Minggu 28 Juni 2020.

Selain perkantoran, salah satu tempat yang paling rawan terjadinya penularan virus corona baru adalah di pasar tradisional. Yurianto mengingatkan kepada Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di daerah melakukan pengaturan operasional pasar agar semua pengunjung dan penjual bisa sama-sama menjalankan protokol kesehatan.

Tempat lain yang juga rawan terjadi penularan adalah tempat makan, khususnya di rumah makan daerah perkantoran, karena banyak dikunjungi oleh karyawan pada jam makan siang secara bersamaan.

Yurianto meminta masyarakat harus mewaspadai hal tersebut dan sebisa mungkin agar tetap aman dan tidak tertular virus corona baru tersebut. Hal yang sebenarnya dikhawatirkan oleh Yurianto adalah di saat para pekerja tersebut pulang membawa virus dan bisa menularkan kepada anggota keluarga di rumah yang berisiko tinggi.

“Ingat apabila yang aktif bekerja kemudian terinfeksi, pulang ke rumah, di tengah keluarga sangat mungkin kontak dengan anggota keluarga, dengan anak, saudara, orang tua yang akan sangat memungkinkan terjadinya penularan,” jelas Yurianto.

Yurianto mengungkapkan bahwa masih tingginya penambahan kasus positif COVID-19 setiap harinya menggambarkan ketidakdisiplinan dan ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

“Artinya masih ada orang yang sakit, orang yang positif COVID-19, tapi tidak isolasi diri dengan baik. Masih ada kontak tracing yang dirawat belum bisa diperiksa di laboratoriumnya, dan belum bisa isolasi diri dengan baik. Masih ada kelompok rentan yang tertular karena tidak patuh menjaga jarak, tidak menggunakan masker, dan tidak cuci tangan,” kata Yurianto.