Aplikasi Paytm Terlihat di Smartphone dalam Ilustrasi (Reuters/Dado Ruvic)
Dunia

Paytm India Tumbang Buntut Kebijakan Bank Sentral Terhadap Pinjaman

  • Saham Paytm India (PAYT.NS) anjlok sebanyak 20% pada Kamis, 7 Desember 2023. Ini menjadi penurunan tertajam sejak pencatatan dua tahun lalu. Penurunan itu tak lepas dari rencana untuk memberikan lebih sedikit pinjaman pribadi bernilai rendah setelah Reserve Bank of India (RBI) memperketat aturan tentang pinjaman konsumen.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Saham Paytm India (PAYT.NS) anjlok sebanyak 20% pada Kamis, 7 Desember 2023. Ini menjadi penurunan tertajam sejak pencatatan dua tahun lalu. Penurunan itu tak lepas dari rencana untuk memberikan lebih sedikit pinjaman pribadi bernilai rendah setelah Reserve Bank of India (RBI) memperketat aturan tentang pinjaman konsumen.

Perusahaan pemberi pinjaman non-bank tersebut mengumumkan pada hari Rabu, 6 Desember 2023, bahwaa mereka akan melambat dalam memberikan pinjaman di bawah 50.000 rupee (sekitar US$600). Namun mereka akan memperluas portofolio pinjaman pribadi dan komersial dengan nilai lebih tinggi.

Analis Goldman Sachs mengatakan, memberikan lebih banyak pinjaman dengan harga tinggi tidak akan sepenuhnya mengimbangi skala pinjaman yang lebih kecil. Para analis menurunkan peringkat One 97 Communications, pemilik dan operator Paytm, dari beli menjadi netral dan memangkas target harga mereka menjadi 840 rupee dari 1.250 rupee.

Dikutip dari Reuters, Jumat, 8 Desember 2023, Goldman Sachs menyatakan pendapatan bersih perusahaan akan menjadi positif pada tahun fiskal 2025-2026, satu tahun lebih lambat dari perkiraan sebelumnya, karena pertumbuhan pendapatan yang melambat.

Paytm mengantisipasi penurunan volume pinjaman yang dikeluarkan melalui produk pascabayar sekitar 40%-50%, tetapi melihat dampak minimal pada pertumbuhan pendapatan.

“Penurunan dalam pencairan pinjaman ini melebihi perkiraan,” kata Jefferies, yang memangkas perkiraan pendapatan untuk tahun keuangan 2024-2026 sebesar 3%-10% dan mengurangi target harga menjadi 1.050 rupee dari 1.300 rupee.

Pinjaman pascabayar yang memungkinkan pelanggan membayar pembelian dalam angsuran, biasanya tanpa bunga—mencakup lebih dari setengah dari total pinjaman Paytm pada Juli-September.

Sahamnya, yang terakhir turun 18% menjadi 667,90 rupee, telah naik 25% sepanjang tahun ini, melampaui Nifty financial services index (.NIFTYFIN) yang naik 10,7%. Paytm memiliki tujuh perusahaan pembiayaan non-bank (NBFC) sebagai mitra pemberi pinjaman dan berencana menambah satu bank dan dua mitra NBFC.

Aditya Birla Capital (ADTB.NS), yang unitnya merupakan salah satu mitra Paytm, turun 7%. “Kami melihat tanda-tanda dampak orde kedua dari pengetatan peraturan RBI baru-baru ini yang terwujud dalam bentuk perlambatan pertumbuhan dan peningkatan tunggakan di sejumlah bagian pinjaman konsumen tanpa jaminan,” ucap analis IIFL Securities.