PDB Indonesia Kuartal I-2021 Minus 0,74 Persen, Bagaimana Negara Lain?
PDB Indonesia kuartal I-2021 minus 0,74%. Hal ini berbanding terbalik dengan negara-negara lain di dunia.
Dunia
JAKARTA- Badan Pusat Statistik mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal I-2021 berada di angka minus 0,74% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year/yoy) atau 0,96% dari kuartal sebelumnya (quarter on quarter/qoq).
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengungkapkan dengan demikian, Indonesia telah mengalami kontraksi empat kuartal berturut turut. Indonesia tercatat mengalami kontraksi ekonomi pada kuartal II-2020 sebesar minus 5,32%.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto sempat memprediksi jika Indonesia akan keluar dari resesi dengan pertumbuhan PDB mencapai 1,6% hingga 2,1% pada kuartal I-2021.
Lantas, bagaimana pertumbuhan ekonomi atau PDB beberapa negara lain di tengah pemulihan pandemi COVID-19?
Pertumbuhan Pesat PDB Negara Adidaya
Pertumbuhan PDB Amerika Serikat pada kuartal I-2021 mencapai 6,7% bedasarkan rilis dari Biro Analisa Ekonomi Kementrian Perdagangan AS (Bureau of Economic Analysis/BEA) pada 29 April 2021.
Angka tersebut sedikit lebih besar dibandingkan dengan PDB kuartal IV-2020 yang mencapai 4%.
Meskipun demikian, BEA mencatat defisit perdagangan luar negeri Amerika Serikat sebesar 5,6% atau US$74,4 miliar setara Rp1 kuadriliun (asumsi kurs Rp14.439 per dolar Amerika Serikat).
Biro Statistik Nasional (China National Bureau of Statistics/NBS) mencatat pertumbuhan ekonomi China justru melesat pesat hingga 18,3% pada kuartal I-2021, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
CNN menyebutkan pertumbuhan PDB China itu disebakan oleh melonjaknya tingkat ekspor, penjualan ritel, dan produksi industrial.
Tingkat ekspor China tercatat tumbuh hampir 31%, kemudian penjualan ritel China melonjak 34%, dan produksi industrial juga naik 24%.
Di sisi lain, lembaga statistik Jerman D Statis Statistisches Bundesant melaporkan PDB Jerman kuartal 1I 2021 merosot 1,7 (qoq) atau minus 3,3% (yoy) pada pada 30 April 2021.
PDB Sejumlah Negara Asia Tenggara
Selain Indonesia, beberapa negara Asia Tenggara lainnya juga telah melaporkan rilis PDB kuartal I- 2021, yaitu Singapura dan Vietnam.
Menteri Perdagangan Singapura melaporkan pertumbuhan PDB kuartal I-2021 mencapai 0,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (yoy), namun tumbuh 2% (qoq) pada 14 April 2021.
Peningkatan itu berdasarkan pertumbuhan sektor manufaktur yang mencapai 7,5% (yoy) atau 7,6% (qoq).
Kemudian pemerintah Vietnam juga telah melaporkan pertumbuhan PDB ke arah positif pada kuartal I-2021 yoy pada akhir Maret 2021, yaitu sebesar 4,48%. Selain PDB, perdagangan Vietnam juga surplus 22%, kemudian tingkat produksi industrial naik 5,7% yoy.
Hal itu lantaran Vietnam berhasil menangani pandemi. John Hopkins University mencatat jumlah kasus COVID-19 di Vietnam hanya 2.985 kasus terkonfirmasi, serta 35 kasus kematian pada 27 April 2021.
Data tersebut menunjukan jika jumlah kasus COVID-19 di Vietnam termasuk paling rendah di dunia.
Sejumlah negara lain masih belum melaporkan pertumbuhan ekonomi resminya, namun akan dirilis dalam waktu dekat. Thailand diagendakan akan merilis laporan tersebut pada Rabu 5 Mei 2021.
Namun sebelumnya bank sentral Thailand (Bank of Thailand) dalam rilis resminya memprediksi PDB Thailand ke arah pemulihan positif.
Bank of Thailand memprediksi PDB berkisar minus 1,7% hingga tumbuh 3% sepanjang 2021, kemudian diproyeksikan minus 0,3% hingga tumbuh 4,7% pada 2022. (LRD)