Pecah Rekor, Ekonomi China Melesat 18,3 Persen
Pertumbuhan ekonomi China menyentuh angka 18,3% year on year pada kuartal I 2021. Melonjaknya pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) China didorong oleh permintaan serta insentif pemerintah untuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Dunia
JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi China menyentuh angka 18,3% year on year pada kuartal I 2021. Melonjaknya pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) China didorong oleh permintaan serta insentif pemerintah untuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Sementara itu, pertumbuhan PDB China tercatat sebesar 0,6% secara kuartalan dari Januari hingga Maret 2021. Sebelumnya, China mencatatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2020 sebesar 6,5% yoy.
Pada Maret 2021, perbaikan sektor utama PDB China telah mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini nampak dari output industri yang melesat 14,1% yoy dan penjualan ritel yang melejit 32,4% yoy.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Menurut juru bicara Biro Statistik Nasional Liu Aihua, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I ini yang terkuat sejak 1992 silam. “Perekonomian nasional melakukan awal yang baik di tahun ini,” kata Liu seperti dikuti AFP
Ekonom senior Rabobank Raphie Hayat mengatakan China akan dengan mudah melampaui pertumbuhan ekonomi di atas 6% pada tahun ini. Menurut survei yang digelar Reuters, ekonomi China diproyeksikan tumbuh 8,6% pada 2021.
“Kami terus mengharapkan konsumsi domestik untuk pulih menjadi 10% secara riil dan pertumbuhan ekspor nominal meningkat menjadi 16%. Keduanya dapat membantu mendukung pemulihan belanja modal yang diharapkan dalam kegiatan properti dan investasi infrastruktur,”kata Raphie seperti dilansir Reuters, Jumat 16 April 2021.
Pertumbuhan ini juga ditopang oleh keberhasilan pemerintahan Xi Jinping mengendalikan penyebaran COVID-19. Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 harian di China sudah jauh menurun. Terakhir, otoritas setempat melaporkan tambahan 11 kasus baru COVID-19 pada 15 April 2021.
International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan ekonomi China tumbuh 8,1% yoy pada tahun ini. Ekonomi China kemudian diperkirakan bakal melambat menjadi 5,6% pada 2022.
China mengalami puncak kontraksi ekonomi akibat pandemi COVID-19 pada kuartal I 2020. Pada kuartal I tahun lalu, ekonomi China tercatat minus 9,7%. Perbaikan kemudian dialami di kuartal II dan III yang masing-masing sebesar 3,2% yoy dan 4,9% yoy.