Karyawan memperhatikan layar  pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa, 27 Juli 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Pasar Modal

Pecah Rekor! Total Penghimpunan Dana IPO di BEI Tembus Rp32 Triliun, Terbesar Sejak 2010

  • Nilai tersebut merupakan perolehan dana terbesar yang dihimpun perusahaan melalui IPO sejak pemerintah mengaktifkan kembali pasar modal pada1977.
Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan total penghimpunan dana melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) mencapai Rp32,14 triliun per 16 September 2021. Torehan itu berasal dari 38 perusahaan yang telah melantai di BEI sejak awal tahun ini.

Dengan total perolehan tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menegaskan nilai tersebut merupakan perolehan dana terbesar yang dihimpun perusahaan melalui IPO sejak pemerintah mengaktifkan kembali pasar modal pada1977.

“Pencapaian terbesar sebelumnya yaitu pada tahun 2010, di mana total dana dihimpun melalui IPO sebesar Rp29,67 triliun yang diperoleh dari IPO 23 perusahaan,” ujarnya kepada wartawan, Jumat, 17 September 2021.

Besarnya jumlah pendanaan IPO tahun ini tak lepas dari kontribusi emisi penawaran perdana PT Bukalapak.com (BUKA) dengan nilai Rp21,9 triliun. Unicorn e-commerce satu ini juga memecahkan rekor total pendaan IPO tersebar sepanjang sejarah BEI.

Sementara itu, jumlah penghimpunan dana IPO tahun ini diperkirakan bakal tersus bertambah. Pasalnya, berdasarkan data BEI per 16 September 2021, setidaknya masih ada 26 perusahaan lain yang berada dalam antrean (pipeline) IPO untuk tahun ini.

Dari 26 perusahaan tersebut, terdapat 1 perusahaan rintisan teknologi dan 2 entitas anak badan usaha milik negara (BUMN). Diperkirakan, target pendanaan kedua anak usaha BUMN terbilan cukup besar.

Dari kabar yang beredar di pasar, ada dua anak perusahaan pelat merah yang yang paling hangat diperbicangkan karena realisasi IPO yang kian dekat, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) serta PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang merupakan holding dari BUMN Panas Bumi.

Adapun rincian sektor yang berada dalam pipeline IPO BEI antara lain 1 perusahaan dari sektor basic materials, 3 perusahaan dari sektor industrials, 1 perusahaan dari sektor transportation and logistics, dan 6 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals.

Selanjutnya, 6 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 1 perusahaan dari sektor technology, 3 perusahaan dari sektor energy, 3 perusahaan dari sektor financials, 1 perusahaan dari sektor properties and real estate, serta 1 perusahaan dari sektor infrastructures.