Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI bersama perwakilan mahasiswa dari sejumlah kampus di Jabodetabek menyelenggarakan kegiatan pengamatan keanekaraman hayati di kawasan Taman Surapati Jakarta, untuk memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia yang jatuh pada 22 Mei 2022.Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Foto

Peduli Keanekaragaman Hayati Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Perkotaan

  • Wilayah perkotaan identik dengan kepadatan penduduk, bangunan, dan aktivitasnya yang padat. Padahal, berdasarkan data, banyak potensi keanekaragaman hayati yang
Foto
Panji Asmoro

Panji Asmoro

Author

Wilayah perkotaan identik dengan kepadatan penduduk, bangunan, dan aktivitasnya yang padat. Padahal, berdasarkan data, banyak potensi keanekaragaman hayati yang terdapat di ruang terbuka hijau di daerah perkotaan. Misalnya berdasarkan hasil pantauan Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI di sebagian besar RTH di Jakarta pada 2018, diketahui terdapat potensi keanekaragaman hayati, yaitu 7 jenis jamur makro, 651 jenis flora, 40 jenis capung, 29 jenis kupu-kupu, 40 jenis herpetofauna,130 jenis burung dan 8 jenis mamalia. Oleh karena itu kegiatan pengamatan keanekaragaman hayati menjadi sangat penting untuk dilakukan secara rutin.

Data hasil pengamatan akan diberikan kepada pihak berkepentingan seperti pemerintah daerah.  Advokasi seperti ini penting untuk terus dilakukan terutama oleh generasi  muda. Semua pihak harus tahu, bahwa keanekaragaman hayati memiliki  fungsi  ekologis yang sangat vital bagi  kelangsungan  hidup masyarakat perkotaan.  Mereka berfungsi sebagai pengatur  iklim mikro,  penahan angin, indikator udara dan air bersih, sebagai  penyerbuk dan lain-lain. Hal ini senada dengan tema Hari Keanekaragaman  Hayati Sedunia 2022,  yaitu “ Building a shared future for all life ”. Tema ini mengajak semua manusia yang hidup di bumi di bagian manapun termasuk  perkotaan untuk turut melindungi keberlangsungan keanekaragaman hayati. 

Semangat yang bisa diterapkan oleh pemerintah kedepannya dalam membangun ruang terbuka hijau dengan memperhatikan fungsi ekologi.  Pembangunan RTH di perkotaan harus berbasis keanekaragaman hayati yang mendorong interaksi alami antar fauna dan flora sesuai fungsinya di habitat. Misal, terdapat jamur yang menjalankan fungsi dekomposer, tumbuhan penyedia bunga untuk sumber makanan kupu-kupu dan lebah, tumbuhan buah-buahan sebagai penarik kehadiran burung, serasa sebagai tempat serangga tanah, dan lahan basah sebagai tempat berkembang biakherpetofauna, dan lain-lain. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia