President Director Jayamix by SCG, Vorapong Panavasu (kanan) bersama karyawan melakukan penanaman mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Kamis, 23 Juni 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Foto

Peduli Lingkungan, Jayamix by SCG Tanam 1.972 Mangrove di Pesisir Jakarta

  • Jayamix by SCG melakukan aksi penanaman 1.972 mangrove di pesisir Jakarta tepatnya di mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk (PIK).
Foto
Ismail Pohan

Ismail Pohan

Author

Jayamix by SCG melakukan aksi penanaman 1.972 mangrove di pesisir Jakarta tepatnya di mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk (PIK), pada Kamis, 23 Juni 2022. Hal ini dilakukan SCG sebagai perusahaan beton pertama di Indonesia untuk mendukung pemerintah dalam mitigasi perubahan iklim.

Aksi penanaman mangrove ini merupakan kontribusi nyata perusahaan di bidang lingkungan sekaligus merayakan ulang tahun perusahaan yang ke-50. SCG meyakini pentingnya perlindungan ekosistem mangrove dalam mitigasi perubahan iklim dan harus didukung seluruh pihak.

Jayamix by SCG sebagai bagian dari unit bisnis SCG CBM (Cement Building Materials), selalu mengedepankan tata kelola berkelanjutan sesuai dengan prinsip ESG 4 Plus, yaitu sustainability development framework dalam operasi bisnis perusahaan yang menyeimbangkan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Saat ini, Jayamix by SCG fokus untuk mendukung target pemerintah Indonesia untuk merehabilitasi 600.000 hektar hutan mangrove hingga tahun 2024. Langkah ini dimulai dari yang terdekat di kawasan mangrove Jakarta.

Selain termasuk ke dalam wilayah operasional Jayamix by SCG, dipilihnya pesisir Jakarta sebagai lokasi penanaman mangrove karena kebutuhan sabuk hijau (greenbelt) mangrove di pesisir ibu kota untuk mengurangi intrusi air laut (meresapnya air laut ke dalam air tanah), berdasarkan garis optimal. 

Diketahui bahwa keberadaan mangrove diprediksi mampu menurunkan laju intrusi menjadi 0,2 km/tahun. Kondisi ini lebih rendah dari laju intrusi dengan tanpa ekosistem mangrove, yakni sebesar 0,3-0,4 km/tahun. Hal ini menegaskan bahwa keberadaan ekosistem mangrove sangat penting bagi pesisir utara Jakarta. 

Foto: Ismail Pohan/TrenAsia