<p>Proses pemurnian emas di smelter PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam / Facebook @OfficialAntam</p>
Korporasi

Pefindo Pertahankan Peringkat idA untuk Antam dengan Prospek Stabil

  • Peringkat ini juga berlaku untuk Obligasi Berkelanjutan I tahun 2011 yang akan jatuh tempo sebesar Rp2,1 triliun.

Korporasi

Reza Pahlevi

JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA untuk BUMN tambang PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam. Peringkat ini juga berlaku untuk Obligasi Berkelanjutan I tahun 2011 yang akan jatuh tempo sebesar Rp2,1 triliun.

“Perusahaan telah memiliki fasilitas pinjaman bank sampai dengan Rp2,1 triliun untuk pembayaran obligasi yang akan jatuh tempo pada 14 Desember 2021,” ujar analis Pefindo, Aishantya dan Niken Indiarsih dalam laporannya, Selasa, 14 September 2021. Per 31 Maret 2021, kas dan setara kas Antam adalah Rp5,3 triliun. Pefindo pun menetapkan prospek untuk peringkat perusahaan adalah “stabil”.

Pefindo menjelaskan, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. 

Walaupun begitu, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.

Peringkat ini mencerminkan sumber daya dan cadangan ANTM yang cukup besar, posisi yang kuat di industri yang didukung oleh produk pertambangan yang terdiversifikasi, dan kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal.

“Namun, peringkat dibatasi oleh profil keuangan yang moderat dan paparan terhadap fluktuasi atas harga komoditas,” tambah Aishantya dan Niken.

Pefindo dapat menaikkan peringkat jika Antam mampu untuk memonetisasi integrasi dan ekspansi bisnisnya dengan menghasilkan EBITDA dan profitabilitas yang kuat, dan juga meningkatkan profil keuangan menjadi konservatif.

Peringkat juga dapat dinaikkan jika perusahaan menerima dukungan yang kuat dari induk, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dalam bentuk suntikan modal, pinjaman pemegang saham dan/atau sinergi bisnis yang secara substansial dapat mengoptimalkan fasilitas produksi Antam.

Sementara itu, peringkat dapat diturunkan jika profil keuangan ANTM menjadi lebih agresif sebagai akibat dari kenaikan biaya bahan bakar yang tidak disertai dengan langkah-langkah efisiensi biaya lainnya, ketidakmampuan untuk mencapai target volume penjualan dan/atau tren penurunan harga komoditas yang signifikan.

Peringkat juga dapat diturunkan jika Antam menarik utang yang lebih tinggi dari yang diekspektasikan tanpa diimbangi dengan perbaikan EBITDA.