<p>Manajemen PT PP Properti saat RUPST 2020. / Facebook @PTPPPropertiTbk</p>
Industri

Pefindo Sematkan Lagi Peringkat Utang idBBB- untuk PP Properti

  • Emiten PT PP Properti Tbk (PPRO) meraih penegasan kembali peringkat idBBB- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk sejumlah surat utangnya. Peringkat tersebut berlaku untuk periode 25 September 2020 sampai 1 September 2021.

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Emiten PT PP Properti Tbk (PPRO) meraih penegasan kembali peringkat idBBB- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk sejumlah surat utangnya. Peringkat tersebut berlaku untuk periode 25 September 2020 sampai 1 September 2021.

Dalam keterangan resmi, surat utang itu meliputi Obligasi I Tahun 2016, Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2020, Obligasi I Tahap I Tahun 2018, Obligasi I Tahap II Tahun 2019, dan Obligasi I Tahap III Tahun 2019.

Kemudian, medium term notes (MTN) XI Tahun 2018, MTN XII Tahun 2018, serta MTN XIII Tahun 2018. Sementara, untuk MTN XIV Tahun 2019 mendapat peringkat BBB- dari Pefindo.

Direktur Utama PP Properti Sinur Linda Gustina mengatakan perseroan miliki beberapa strategi untuk mempertahankan peringkat dan kondisi keuangan di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya, perubahan pengakuan pendapatan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 72.

“Perubahan pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK 72 merupakan salah satu strategi untuk mempercepat serah terima hunian kepada para pembeli unit di beberapa project yang selesai di tahun ini,” kata Linda dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin, 19 Oktober 2020.

Genjot Kinerja

Anak usaha PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) ini tetap melanjutkan strategi yang sudah berjalan. Misalnya, fokus mempercepat serah terima unit apartemen dan memperkuat teknologi informasi Perusahaan dalam rangka penerapan digital marketing.

Perseroan juga akan meningkatkan portofolio perusahaan di produk rumah tapak dan mengontrol pengeluaran belanja modal. Kemudian, melakukan divestasi saham anak perusahaan, memperkuat kerja sama dengan perbankan, serta upaya lainnya untuk meningkatkan likuiditas dan meningkatkan porsi recurring income.

“Saat ini kontribusi recurring income PPRO yang berasal dari hotel dan shopping mall sekitar 7 persen”, tambah Linda. Hingga kini, PP Properti memiliki lima hotel dan dua shopping mall yang tersebar di sejumlah kota meliputi Jakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Pekanbaru, dan Bekasi.

“Perseroan terus menjaga komitmen kepada konsumen untuk menyelesaikan tujuh proyek yang siap diserahterimakan hingga akhir tahun,” sebut Linda.

Ketujuh proyek itu terdiri dari Grand Sungkono Lagoon Tower Caspian dan Grand Dharmahusada Lagoon Tower Olive di Surabaya. Kemudian, Begawan apartemen di Malang dan Amartha View dan The-Alton di Semarang. Terakhir Evenciio di Margonda Depok dan The Ayoma Apartemen di Serpong. (SKO)