<p>Pengembangan Bandara Angkasa Pura I. / Dokumentasi AP I</p>
Industri

Pefindo Turunkan Rating Surat Utang dan Obligor Angkasa Pura I

  • PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat sejumlah obligasi dan sukuk milik perusahaan operator bandara PT Angkasa Pura I (Persero). Rating atas outlook perusahaan pelat merah ini juga mengalami perubahan.

Industri

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat sejumlah obligasi dan sukuk milik perusahaan operator bandara PT Angkasa Pura I (Persero). Rating atas outlook perusahaan pelat merah ini juga mengalami perubahan.

Melansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 2 Juli 2021 disebutkan bahwa Pefindo menetapkan perubahan peringkat yang semula idAAA (Triple A) menjadi idAA+ (Double A Plus) terhadap Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 untuk Seri A, B, dan C.

Manajemen Pefindo menyatakan efek utang dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan. Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, sangat kuat dibandingkan dengan emiten di Indonesia lainnya.

“Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan,” ungkap manajemen.

Selanjutnya, Pefindo menetapkan perubahan peringkat menjadi idAAsy+ (Double A Plus Syariah) pada Sukuk Ijarah I Angkasa Pura I Tahun 2016 untuk Seri A, B, dan C. Sebelumnya, ketiga seri sukuk ijarah itu mendapatkan peringkat idAAAsy (Triple A Syariah).

Menurut Pefindo, instrumen pendanaan syariah dengan peringkat idAAsy hanya berbeda sedikit dengan peringkat tertinggi. Sementara itu, tanda tambah atau plus menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.

“Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas kontrak pendanaan syariah sangat kuat dibandingkan dengan emiten di Indonesia lainnya,” tambahnya.

Tak sampai disitu, Pefindo juga menetapkan perubahan peringkat terhadap perusahaan sebagai obligor menjadi idAA+ (Double A Plus) dengan negative outlook dari semula idAAA (Triple A) dengan negative outlook.

“Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya,” tutup manajemen. (SKO)