Pegadaian Beri Bunga 0% Kepada 5 Juta Nasabah
JAKARTA – Perusahaan pelat merah PT Pegadaian (Persero) akan meluncurkan program-program baru bertajuk Gadai Peduli dengan menerapkan Bungan 0% untuk lima juta nasabah. Sebelumnya, Pegadaian telah mengeluarkan program relaksasi dan restrukturisasi angsuran untuk produk non gadai. “Target kami kalau bisa membantu meringankan beban lima juta nasabah gadai, di mana 3,5 juta nasabah dari eksisting dan […]
Industri
JAKARTA – Perusahaan pelat merah PT Pegadaian (Persero) akan meluncurkan program-program baru bertajuk Gadai Peduli dengan menerapkan Bungan 0% untuk lima juta nasabah.
Sebelumnya, Pegadaian telah mengeluarkan program relaksasi dan restrukturisasi angsuran untuk produk non gadai.
“Target kami kalau bisa membantu meringankan beban lima juta nasabah gadai, di mana 3,5 juta nasabah dari eksisting dan 1,5 juta diharapkan dari tambahan nasabah selama bebas bunga diterapkan,” kata Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto pada Senin, 27 April 2020) di Jakarta.
Mantan Direktur BRI itu menyebut program ini hanya berlaku bagi nasabah yang memiliki pinjaman kurang dari Rp1 juta. Adapun program ini akan efektif dimulai per 1 Mei 2020 dan berakhir pada 31 Juli 2020.
Sementara, persyaratan program bunga 0% ini antara lain; dalam satu KK (Kartu Keluarga) tidak boleh ada lebih dari satu nasabah penerima. Meski begitu, nasabah tidak perlu membawa KK saat melakukan proses pengajuan relaksasi, pihak Pegadaian akan memverifikasi karena otomatis melalui basis data Pegadaian.
Program yang kedua adalah perpanjangan 15 hari penundaan jatuh tempo lelang. Dari yang sebelumnya hanya 15 hari akan ditambah menjadi 30 hari. Program ini berlaku bagi semua nasabah tanpa terkecuali, relaksasi ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi nasabah untuk mencari tambahan dana pelunasan.
Untuk program yang kedua ini, Kuswiyoto belum menyebut kapan program ini akan berakhir. Dia memastikan pihaknya akan menyampaikannya jika telah ditentukan.
“Kami berharap dengan program-program tersebut bisa mengurangi beban ekonomi nasabah yang mungkin terdampak COVID-19,” ujar Kuswiyoto.