Pegadaian Rilis Obligasi Rp2,67 Triliun saat BUMN Karya Terancam Gagal Bayar Surat Utang
- PT Pegadaian berencana merilis obligasi dan sukuk mudharabah berkelanjutan dengan nilai Rp2,67 triliun.
Pasar Modal
JAKARTA – PT Pegadaian berencana merilis obligasi dan sukuk mudharabah berkelanjutan dengan nilai Rp2,67 triliun di tengah ramainya ancaman gagal bayar surat utang yang mengancam sejumlah BUMN Karya.
Mengutip pengumuman yang disampaikan perseroan, pihaknya akan menerbitkan mempersembahkan Obligasi Berkelanjutan V Pegadaian Tahap IV Tahun 2023 dengan jumlah pokok sebesar Rp2,43 triliun.
Pada kesempatan yang sama, Pegadaian juga bakal merilis Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Pegadaian Tahap IV Tahun 2023 dengan sekitar Rp235,04 miliar. Dengan begitu, jumlah total surat utang yang ditawarkan pada fase ini mencapai Rp2,67 triliun.
Entitas yang tergabung dalam PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyampaikan bahwa pihaknya akan menawarkan obligasi dalam dua seri. Obligasi Seri A memiliki nilai pokok sekitar Rp2,2 triliun dengan tenor 370 hari, dan menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 5,9% per tahun.
- Mau Tarung MMA, Elon Musk Akui Mark Zuckerberg Unggul dalam Hal Ini Dari Dirinya
- BPS Catat Ekspor Komoditas Terkontraksi pada Kuartal II-2023
- Kisah Pinjol Ilegal Makan Korban yang Bukan Peminjam
Kedua, Obligasi Seri B memiliki nilai pokok Rp228,02 miliar dengan tenor yang serupa, yakni tiga tahun dan fixed rate 5,9%. Sedangkan, untuk sukuk hanya tersedia dalam satu seri, yaitu Sukuk mudharabah Pegadaian dengan tenor tiga tahun dengan imbal hasil setara 5,9% per tahun.
Rencananya, Pegadaian akan menggunakan emisi hasil obligasi dan sukuk sebagai modal kerja unit bisnis syariah, khususnya pada pembiayaan produk sesuai skema akad syariah, dengan mengedepankan prinsip-prinsip GCG.
"Pendanaan yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi berkelanjutan, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk peningkatan modal kerja dalam mendukung kegiatan pembiayaan seluruh produk,” tulis manajemen dinukil Senin, 7 Agustus 2023.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sebagai perusahaan pemeringkat resmi di Tanah Air memberikan rating idAAA dengan outlook stabil untuk obligasi Pegadaian. Serupa, sukuk Pegadaian turut memiliki peringkat idAAA(sy) dengan outlook stabil.
- 5 Solusi Anti Grusa-grusu untuk Orang yang Mudah Stres dan Cemas
- 3 Kesalahan Umum Orang Tua Saat Memberi Makan Balita
- Salah Kaprah Pengelolaan Koperasi Sekolah
Dalam aksi korporasi ini, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Indo Premier Sekuritas, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi serta penjamin emisi obligasi dan sukuk Pegadaian. Sedangkan Bank Mega menjadi wali amanatnya.
Rencana Pegadaian itu terjadi di tengah ancaman gagal bayar obligasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Perseroan tengah menghadapi gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang dilayangkan terkait dengan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018.
Kondisi itu membuat pemerintah memutuskan untuk menahan penyertaan modal negara (PMN) 2022 senilai Rp3 triliun untuk emiten konstruksi pelat merah berkode saham WSKT tersebut. Batalnya suntikan modal tersebut didasari oleh kinerja keuangan perseroan yang dinilai tidak sesuai harapan.
Jadwal Penerbitan Obligasi dan Sukuk Pegadaian
- Periode Penawaran: 18 – 21 Agustus 2023
- Periode Penjatahan: 22 Agustus 2023.
- Periode Distribusi: 24 Agustus 2023
- Periode Pemesanan: 24 Agustus 2023
- Periode Pengembalian Dana: 24 Agustus 2023
- Periode Pencatatan di BEI: 25 Agustus 2023.