<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Pejabat The Fed Dukung Kenaikan Suku Bunga yang Lebih Kecil, Kurs Rupiah Berpotensi Menguat

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 3 Maret 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 20 poin di posisi Rp15.300 per-dolar AS.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi menguat setelah salah seorang pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) mendukung kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada bulan Maret.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 3 Maret 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 20 poin di posisi Rp15.300 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 2 Maret 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 46 poin di posisi Rp15.277 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa rupiah berpeluang untuk berkonsolidai ke arah penguatan pada perdagangan hari ini.

Potensi tersebut terbuka karena kinerja pasar saham Asia yang positif pada pagi ini seiring dengan investor yang mulai masuk ke pasar aset berisiko.

Menurut Ariston selera terhadap aset-aset berisiko kembali tumbuh setelah Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa ia mendukung kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Maret.

Dengan demikian, kekhawatiran akan kenaikan sebesar 50 basis poin di antara pelaku pasar pun menyurut sehingga aset berisiko kembali dilirik oleh para investor.

"Data ekonomi dari Asia Timur pagi ini yang membaik juga menambah sentimen positif pasar terhadap aset berisiko, termasuk rupiah," ujar Ariston kepada TrenAsia, Jumat, 3 Maret 2023.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, Jumat, 3 Maret 2023, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.230 per-dolar AS dengan potensi support di level Rp15.290 per-dolar AS.