Pekan Depan, Garuda Indonesia Siap Gelar Private Placement Rp5,18 Triliun
- Emiten penerbangan BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menggelar aksi korporasi berupa penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Adapun nilai dari aksi tersebut adalah Rp5,18 triliun.
Korporasi
JAKARTA - Emiten penerbangan BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menggelar aksi korporasi berupa penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Adapun nilai dari aksi tersebut adalah Rp5,18 triliun.
Dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 20 Desember 2022, emiten berkode saham GIAA ini akan melaksanakan private placement di tanggal 28 Desember 2022 serta memberitahukan hasil pelakasanaan PMTHMETD di tanggal 30 Desember 2022.
Lebih lanjut, perseroan akan melakukan PMTHMETD dengan dua hal yaitu, pertama, melaksanakan konversi atas Obligasi Wajib Konversi (OWK) sebesar Rp1 triliun berdasarkan Akta Perjanjian Penerbitan OWK No.28 tanggal 28 Desember 2020.
Sebagaimana telah disetujui dapat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) GIAA pada tanggal 20 November 2020, dengan menerbitkan saham baru tanpa skema rights issue dengan jumlah 5.102.040.816 sama seri C dengan nilai nominal Rp196.
- Bos InJourney Beberkan Dampak Disahkannya RUU KUHP ke Sektor Pariwisata
- Digugat Rp3,1 Miliar, Ini Klarifikasi PTPP
- Dibayangi RUU KUHP, Angkasa Pura I: Tidak Ada Dampak kepada Pariwisata
Kedua, adalah konversi utang para kreditur sesuai dengan daftarnya, dengan total saham baru yang diterbitkan sebanyak 21.329.763.265 lembar saham seri C dengan nilai nominal sebesar Rp196.
Mengacu pada harga pelaksanaan sebesar Rp196 per saham, dan total saham baru dari private placement ini sebesar Rp26,42 miliar, maka nilai total transaksi ditaksir mencapai Rp5,18 triliun.
Mengacu pada keterbukaan informasi, Garuda akan mengonversi utang 92 kreditur menjadi saham dengan total sebanyak 18,94 miliar saham baru. Kemudian, pemegang sukuk global sebanyak 167 entitas menjadi 1,75 miliar saham baru.
Lalu, kreditur dengan informasi tidak lengkap sebanyak 107 perusahaan menjadi 3,92 miliar saham baru dan pemegang sukuk yang informasinya tidak lengkap sebanyak 40 entitas menjadi 233,75 juta saham baru.
Sebelumnya, Maskapai penerbangan BUMN ini resmi mendapatkan suntikan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp7,5 triliun.
Dalam rilis resmi yang diterima TrenAsia, emiten penerbangan dengan kode saham GIAA pada Selasa pagi di tanggal, 20 Desember 2022 telah menerima kucuran dana tersebut.
Penerimaan PMN tersebut akan turut serta memperkuat upaya perseroan dalam mengakselerasikan pemulihan kinerja usaha, yang diselaraskan dengan komitmen pemerintah lewat PMN sebagai dukungan terhadap langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN).