Aktivitas bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Transportasi dan Logistik

Pelabuhan Indonesia Masuk 20 Terbaik Dunia, Kenapa Rapor Logistik Justru Turun?

  • Kinerja sektor logistik Indonesia berdasarkan capaian Logistics Performance Index (LPI) pada tahun 2023 menempati skor sebesar 3,00. Lima tahun lalu, skor LPI Tanah Air pernah menyentuh 3,15.

Transportasi dan Logistik

Rizanatul Fitri

JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan rapor logistik Indonesia 2023 turun 0,15 dibandingkan tahun 2018. Padahal, saat ini pelabuhan Indonesia dinilai masuk dalam 20 besar terbaik dunia. 

Kinerja sektor logistik Indonesia berdasarkan capaian Logistics Performance Index (LPI) pada tahun 2023 menempati skor sebesar 3,00. Lima tahun lalu, skor LPI Tanah Air pernah menyentuh 3,15. 

Dikutip dari ekon.go.id, Jumat 21 Juli 2023, penuruan capaian LPI 2023 terjadi karena menurunnya indikator penilaian yang memerlukan partisipasi pihak swasta seperti kompetensi dan kualitas layanan logistik.

Kemampuan tracking dan tracing, kemudahan layanan pengapalan ke Indonesia, serta frekuensi kesesuaian jadwal waktu barang diterima juga jadi penentu. 

“LPI merupakan alat ukur dalam mengidentifikasi tantangan peluang di dalam logistik perdagangan. Beberapa yang diukur ini sebenarnya berdasarkan survei-survei terhadap para pelaku usaha,” ujar Sekretasis Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso. 

Di sisi lain, untuk indikator penilaian yang menjadi kontrol Pemerintah seperti efisiensi proses clearance oleh Lembaga Pengendali Perbatasan dan kualitas infrastruktur pendukung menunjukkan kinerja yang baik.

Penerapan NLE

Mempertimbangkan kondisi tersebut, pemerintah merasa perlu melakukan upaya penataan ekosistem logistik melalui penerapan National Logistics Ecosystem (NLE). NLE merupakan kolaborasi berbagai pihak yang saling berkaitan dengan arus logistik barang, sistem perbankan, sistem transportasi pergudangan, dan entitas lain yang termasuk dalam NLE.

Hingga saat ini, NLE telah diimplementasikan secara bertahap hingga 46 pelabuhan pada tahun 2023. Penerapan NLE tersebut didasarkan pada empat pilar utama yakni perbaikan layanan pemerintah di bidang logistik melalui simplifikasi proses bisnis berbasis elektronik serta kolaborasi sistem layanan logistik antar pelaku kegiatan logistik.

Dua pilar lainnya yakni kemudahan dan fasilitasi pembayaran antar pelaku usaha terkait proses logistik serta penataan sistem dan tata ruang kepelabuhanan serta jalur distribusi. “Penerapan NLE ini menjadi salah satu inisiatif Pemerintah di bidang logistik untuk menjangkau berbagai indikator di LPI tadi,” ujar Susiwijono.