Pelindo I Gencar Ekspansi Bisnis, Sudah Buka Cabang di Batam
Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo I melalui anak usahanya, PT Prima Multi Peralatan melakukan ekspansi dengan membuka kantor cabang di Batam.
Industri
JAKARTA – Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo I melalui anak usahanya, PT Prima Multi Peralatan melakukan ekspansi dengan membuka kantor cabang di Batam.
Direktur Teknik Pelindo I Hosadi Apriza Putra mengungkapkan, ekspansi bisnis yang dilakukan perseroan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis melalui pemanfaatan fasilitas pelabuhan dan pelayanan bongkar muat.
“PT Multi Prima Peralatan akan semakin gesit dalam menjalankan bisnis maintenance kapal dan alat-alat bongkar muat,” mengutip keterangan tertulis, Jumat, 30 April 2021.
Pelindo I, lanjutnya, merupakan pintu gerbang selat malaka yang dianggap memiliki peluang besar untuk memperluas bisnis hingga ke mancanegara.
Sebagai jalur perdagangan tersibuk di dunia, tambah Hosadi, Pelindo I berkomitmen untuk mengoptimalkan peluang dan meningkatkan kelancaran logistik.
Sebagai informasi, Prima Multi Peralatan sendiri dibentuk pada 2018 dan bergerak di bidang pemeliharaan alat bongkar muat dan pemeliharaan kapal.
Perusahaan ini merupakan jaringan bisnis dari PT Prima Indonesia Logistik dan PT Prima Multi Terminal yang juga anak perusahaan dari Pelindo I.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Hingga saat ini, Prima Multi Peralatan fokus melaksanakan proyek pemeliharaan alat di Pelindo I Cabang Terminal Petikemas Belawan, Cabang Pekanbaru, dan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal.
Selain itu, perusahaan juga melakukan project docking kapal milik Pelindo I di Provinsi Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Utara.
Tak hanya di industri pelabuhan, Pelindo I belum lama ini juga bekerja sama dengan Union Resources & Engineering Co.,Ltd (UREC) dalam membangun smelter tembaga di kawasan Industri Kuala Tanjung. Proyek ini dikerjakan melalui anak usahanya, PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK).
UREC sendiri merupakan perusahaan integrasi sumber daya internasional, dengan bisnis utama mencakup kontrak rekayasa internasional, impor dan ekspor peralatan. Perusahaan ini menjadi bagian dari Yunnan Province Energy Investment Group Co., Ltd yang berbasis di Cina.
Adapun smelter tembaga ini akan dibangun di area seluas 100 Hektare (Ha) yang terintegrasi dengan pelabuhan.