Pelindo
Transportasi dan Logistik

Pelindo Regional 4 Catatkan Peningkatan Signifikan Arus Bongkar Muat

  • Enriany menyebutkan seluruh capaian tersebut tidak terlepas dari pergerakan yang cepat dari seluruh Manajemen Pelindo pasca 2 tahun merger dalam upaya-upaya meningkatkan kinerja perusahaan.

Transportasi dan Logistik

Bintang Surya Laksana

MAKASSAR - Sejak Pelindo merger pada 1 Oktober 2021 hingga Juni 2023, perusahaan mencatatkan peningkatan yang signifikan dalam arus bongkar muat di wilayah yang dikelola oleh Pelindo Regional 4. 

Menurut Regional Head 4 Pelindo, Enriany Muis pada 19 September 2023 melansir Antara, setelah merger dan sejumlah perbaikan yang dilakukan, Pelindo Regional 4 berhasil mencapai tingkat kinerja yang secara keseluruhan mencapai lebih dari 100 persen. 

Capaian signifikan terlihat pada cargo, penumpang, dan peti kemas. Pencapaian tahunan tersebut mencakup volume kargo sebanyak 21.027.910 ton, jumlah penumpang sebanyak 3.259.657 orang, dan 1.072.304 TEUs (Twenty-foot Equivalent Units) untuk arus bongkar muat atau kargo. Hal ini menggambarkan peningkatan yang mencapai 157,99 persen dibandingkan dengan angka sebelumnya yang mencapai 123,54 persen.

Enriany menyebutkan seluruh capaian tersebut tidak terlepas dari pergerakan yang cepat dari seluruh Manajemen Pelindo pasca 2 tahun merger dalam upaya-upaya meningkatkan kinerja perusahaan dengan membentuk empat subholding dengan fokus yang berbeda-beda. Pembentukan subholding tersebut pada akhirnya mendorong peningkatan kinerja dan pendapatan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut. 

Keempat subholding tersebut antara lain Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) yang fokus pada kegiatan bongkar muat non peti kemas. Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) dengan bisnis utamanya bongkar muat peti kemas, Subholding Pelindo Solusi Logistik (SPSL) yaitu anak usaha Pelindo dengan klaster bisnis logistik dan hinterland development, serta Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) yang fokus pada kegiatan pandu dan tunda kapal Perseroan.

Hingga saat ini, Pelindo Regional 4 memiliki 10 pelabuhan kelolaan yang peti kemasnya telah diserah operasikan ke SPTP yakni Terminal Peti Kemas (TPK) New Makassar (Terminal 1 dan Terminal 2), TPK Bitung, TPK Ambon, TPK Kendari, Kaltim Kariangau Terminal (KKT), Tarakan, Pantoloan, Jayapura, dan Sorong.

Untuk operasional kargo non peti kemas di Regional 4, cabang yang telah diserah operasikan ke SPMT yaitu Makassar dan Balikpapan. Sementara untuk operasional kapal, seluruh kegiatan pandu tunda di semua cabang di Regional 4 telah diserah operasikan ke SPJM.

“Serah operasi diikuti dengan penerapan pola operasi 24/7, perbaikan proses bisnis, peningkatan SDM, dan digitalisasi pelayanan, serta peningkatan infrastruktur,” kata Enryani.

Serah operasi tersebut berdampak pada peningkatan produktivitas bongkar muat di TPK Makassar dan TPK Ambon, dari 35 boks per jam per kapal menjadi 50 boks per jam per kapal sehingga port stay atau waktu tunggu kapal di pelabuhan menjadi 1 hari, dari sebelumnya 2 hari.

Selain itu, pihaknya juga menerapkan standarisasi pola operasi di semua pelabuhan kelolaan, utamanya pelabuhan-pelabuhan di Regional 4.