Pelit, Israel Ogah Bagi Vaksin ke Palestina
Terkait problematika ini, Menteri Kesehatan Israel Edelstein mengungkapkan, Palestina harus belajar mengurus rakyatnya sendiri ketimbang mengharapkan vaksin dari negaranya. Lagipula, tambah dia, tidak akan ada rakyat Israel yang rela memberikan vaksin itu kepada Palestina.
Komunitas
JAKARTA – Pemerintah Israel menolak permintaan World Health Organization (WHO) untuk memberikan sebagian vaksin COVID-19 kepada Palestina. Mereka berdalih, saat ini pasokan vaksin di Israel juga terbatas sehingga sulit untuk berbagi dengan negara lainnya.
Padahal, pemerintah Palestina sudah mengajukan permintaan resmi kepada Israel untuk membantu 10 ribu dosis vaksin bagi tenaga medis. Permohonan itu disampaikan karena vaksin bantuan WHO terhadap Palsestina belum tiba.
Sikap Israel yang menolak memberikan vaksin bagi Palestina ini pun menuai kecaman. “Israel mengabaikan tugas mereka sebagai pihak penjajah dan melakukan diskriminasi rasial terhadap rakyat Palestina berkenaan dengan penyediaan vaksin,” tulis Kementerian Luar Negeri Palestina.
- UGM Jadikan Wisma Kagama dan UC Hotel Sebagai Selter COVID-19
- 172 Pinjaman Online Ilegal Resmi Ditutup Lagi
- Wow! BUMN Bangun Layanan Kesehatan Internasional di Sanur Bali
Sebagai penjajah, Israel mestinya tidak boleh lepas tangan terakit penyediaan vaksin bagi rakyat Palestina. Apalagi, dilansir Reuters, persediaan vaksin COVID-19 di Israel juga sudah cuukup untuk seluruh penduduknya.
Sedangkan pemerintah Palestina sendiri baru menjalin kesepakatan pembelian vaksin untuk para penduduk di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Pasalnya, hingga kini Palestina telah mengonfirmasi sekitar 165.250 kasus COVID-19 dan 1.735 di antaranya meninggal dunia.
Terkait problematika ini, Menteri Kesehatan Israel Edelstein mengungkapkan, Palestina harus belajar mengurus rakyatnya sendiri ketimbang mengharapkan vaksin dari negaranya. Lagipula, tambah dia, tidak akan ada rakyat Israel yang rela memberikan vaksin itu kepada Palestina.
Apalagi, sambung dia, selama ini pihaknya telah banyak membantu Palestina sejak masa awal pandemi. Termasuk memberikan bantuan obat-obatan, perlatan kesehatan, dan saran para ahli.
“Kami sudah banyak membantu Palestina sejak awal pandemi,” ungkap Edelstein.
Lantaran polemik ini, sejumlah lembaga pemantau hak asasi manusia (HAM) pun mengkritik kebihakan Israel. Sebab sampai sekarang, Israel belum sama sekali memberikan bantuan vaksin vagi penduduk Palestina yang tinggal di wilayah jajahannya.
Israel dinilai telah mengabaikan keselamatan para penduduk Palestina. Atas dasar itu, lima lembaga pemantau HAM pun melayangkan guugatan kepada Menteri Keamanan Masyarakat Israel Amir Ohana.