<p>Seorang karyawan tengah menata rokok dari berbagai jenis dan merk di sebuah etalase waralaba kawasan Cengkareng Jakarta Barat, Rabu 17 Maret 2021. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Peluang Bullish IHSG Pekan Pertama Juli 2021, OMFin Rekomendasi Saham HMSP, INDF, dan BBNI

  • CEO Finvesol Consulting, Fendy Susianto memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada pekan ini, 5 – 9 Juli 2021 di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Secara terknikal, indeks diprediksi bergerak pada rentang 6.100 – 6.300.

Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – CEO Finvesol Consulting, Fendy Susianto memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada pekan ini, 5 – 9 Juli 2021 di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Secara teknikal, indeks diprediksi bergerak pada rentang 6.100 – 6.300.

Dengan gambaran tersebut, Fendy merekomendasikan tiga saham unggulan yang menurutnya berpotensi menghasilkan profit. Di antaranya PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Pria yang akrab disapa OMFin ini merekomendasikan saham HMSP dibeli pada rentang harga Rp1.170 hingga Rp1.205 per lembar dengan stop (cut) loss level Rp1.000. Sedangkan target jualnya berada pada harga Rp1.400 – Rp1.550 per lembar.

Saham kedua yang menjadi rekomendasinya yaitu INDF, dibeli pada kisaran harga Rp6.400 – Rp6.575 per lembar. Ia tak lupa mengimbau untuk menetapkan cut loss level pada harga Rp6.200 per lembar untuk saham konsumer ini.

“Target jual OMFin untuk saham INDF berada pada level harga Rp7.100 per lembarnya,” tuturnya melalui riset mingguan yang diterima TrenAsia.com, Senin, 5 Juli 2021.

Rekomendasi saham OMFin terakhir untuk pekan ini adalah BBNI, dibeli pada harga Rp4.790 – Rp4.830 per lembar dengan stop loss level pada harga Rp4.600 per lembar. Adapun target jual saham perbankan pelat merah ini berada pada kisaran Rp5.100 hingga Rp5.300 per unit.

Review IHSG dan Rekomendasi Saham Pekan Lalu
Founder and CEO Finvesol Consulting, Fendi Susiyanto saat mengisi Podcast Obrolan Finansial dan Investasi (OmFin) di Jakarta. Foto: doc. TrenAsia

Pada pekan sebelumnya, (28 Juli – 2 Juli 2021), OMFin memprediksi IHSG meningkat pada rentang support resistance 5.900 – 6.100. Hasilnya, indeks terkonsolidasi wajar dan ditutup ke level 6.023,01 pada perdagangan akhir pekan lalu.

Di kesempatan itu pula, ia sempat merekomendasikan tiga saham yang berpotensi menghasilkan cuan selama pekan lalu. Antara lain PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Saham pertama yang menjadi rekomendasikan pada saat itu adalah AGRO dibeli pada kisaran harga Rp1.590 – Rp1.640 per lembar dengan stop (cut) loss level Rp1.490. Sementara itu, target jual saham AGRO pada rentang Rp1.900 hingga Rp2.200 per lembar.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 2 Juli 2021, saham AGRO ditutup pada level Rp1.880 per lembar. Dengan kata lain, terdapat unrealized profit hingga 16,05%. Bahkan, harga tertinggi saham AGRO telah mencapai Rp2.010 atau berpeluang membukukan profit mencapai 24,07%.  

Rekomendasi saham OMFin selanjutnya pada pekan lalu yaitu BRIS dengan entry level Rp1.900 – Rp1.945 per lembar dengan cut loss level Rp1.670. Target jualnya pada saat itu berada pada level harga Rp2.500 per saham.

Hingga akhir perdagangan akhir pekan, saham BRIS juga mengalami peningkatan alias unrealized profit sebesar 14,95% ke level harga Rp2.230 per lembar. Saham BRIS juga sempat menyentuh level tertinggi pada harga Rp2.370 per lembar.

“Atau dengan kata lain, pada saat itu sebenarnya sudah profit sebesar 22,16 persen,” imbuh pria yang juga merupakan host OMFin Channel tersebut.

Rekomendasi saham terakhirnya pada pekan lalu jatuh pada saham ISAT, dibeli pada level harga Rp6.900 hingga Rp6.950 per lembar serta stop loss level pada harga Rp6.750. Adapun target jualnya berada pada rentang harga Rp7.900 – Rp8.300.

Berbeda dengan dua saham sebelumnya, saham ISAT ditutup pada level Rp6.400 per lembar pada akhir perdagangan Jumat lalu dan menyentuh level stop loss sebesar 2,9%. Padahal, saham telekomunikasi ini sempat menyentuh level tertinggi pada harga Rp7.200 dengan potensi profit 4,35%.

“Teman-teman OMFin semuanya, itu lah review tiga saham pekan lalu. Dua profit dahsyat, satu stop loss. Sampai jumpa di kesempatan selanjutnya, cuan party, enggak cuan ngopi,” pungkasnya. (SKO)