Peluang Cuan Tinggi, Sekuritas Ini Pasang Target Saham PGAS Segini
- Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berpeluang memberikan imbal hasil yang apik, mengingat kinerja perseroan pada paruh pertama tahun ini cukup apik. Hal ini didukung proyeksi laba bersih tahun ini dan tahun depan bertumbuh positif.
Bursa Saham
JAKARTA – Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berpeluang memberikan imbal hasil yang apik, mengingat kinerja perseroan pada paruh pertama tahun ini cukup apik. Hal ini didukung proyeksi laba bersih tahun ini dan tahun depan bertumbuh positif.
Dalam analisisnya, PT CGS International Sekuritas Indonesia tetap memberikan rekomendasi beli untuk saham PGAS, mengingat estimasi laba bersih perusahaan yang lebih tinggi menjelang akhir 2024 dan 2025, didorong oleh perbaikan margin distribusi gas.
Oleh sebab itu, target harga berdasarkan analisis (Discounted Cash Flow) DCF dari CGS Sekuritas tetap tidak berubah di level Rp1.800. Artinya, jika mengacu harga sekarang maka investor berpeluang cuan sebesar 16,50%.
- Pinjaman dari Fintech P2P Lending Terus Menyusut, Inilah Penyebabnya
- Gelombang PHK dan Nasib Buruh Media Indonesia
- Apa Itu Paylater? Simak Jenis-jenisnya
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham PGAS pada perdagangan sesi pertama, Rabu, 4 September 2024, bergerak melemah 0,64% ke level Rp1.545 per saham. Meski demikian, sepanjanh tahun ini, saham entitas PT Pertamina (Persero) ini masih melambung 35,53%.
Sebagaiman diketahui, laba bersih PGAS pada kuartal II-2024 mencapai US$65 juta, naik 10,4% secara tahunan, sejalan dengan ekspektasi pasar. Selama semester I-2024, laba bersih PGAS mencapai US$186,6 juta, tumbuh 28% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan PGAS juga mencatatkan peningkatan tipis pada semester I-2024 menjadi US$1,8 miliar, tumbuh 3,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) minyak dan gas.
Dengan demikian, CGS International Sekuritas Indonesia mencatat bahwa pencapaian emiten bersandikan PGAS sejauh ini telah mencapai 53% dan 50% dari proyeksi setahun penuh oleh perseroan.
Analis CGS Sekuritas, Bob Setiadi dan Rut Yesika, menilai pencapaian kuartal II-2024 merupakan titik terendah untuk spread distribusi gas tahun ini, dengan proyeksi pemulihan pada semester II-2024 seiring meningkatnya permintaan gas di Jawa Barat.
Pendapatan distribusi gas PGAS pada kuartal II-2024 naik menjadi US$94 juta, mendorong total pendapatan distribusi gas semester I-2024 menjadi US$148 juta, naik 10,8% yoy. Volume distribusi gas selama periode tersebut mencapai 1.479 mmscfd, tumbuh 4% yoy, ditopang oleh ASP yang lebih tinggi.
Namun, pendapatan distribusi gas mengalami penurunan 3,3% yoy pada kuartal II-2024, disebabkan oleh penurunan volume distribusi gas yang melemah 11% yoy dan spread yang turun 7% yoy. Analis mencatat bahwa penurunan volume ini terkait dengan libur Idulfitri dan kurangnya pasokan gas.
Selain itu, spread distribusi gas PGAS pada kuartal II-2024 tercatat turun menjadi US$1,63/mmbtu, dibandingkan dengan US$1,75/mmbtu pada periode yang sama tahun lalu, dipengaruhi oleh permintaan yang lebih rendah selama Hari Raya Idulfitri dan tingginya permintaan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
CGS Sekuritas juga mengamati beberapa risiko, seperti kemungkinan pembentukan pencadangan lebih lanjut untuk kontrak LNG, pasokan yang lebih rendah dari perkiraan untuk blok Corridor, dan lifting hulu yang lebih rendah di blok Pangkah.
Di sisi lain, re-rating catalysts yang bisa mendorong saham adalah pembayaran dividen yang lebih tinggi dan permintaan distribusi gas yang lebih baik dari industri di Jawa.