<p>ilustrasi</p>
Gaya Hidup

Pemakai Disulfiram Diingatkan Untuk Tidak Menggunakan Hand Sanitizer

  • JAKARTA-  Orang yang memakai disulfiram diperingatkan untuk tidak menggunakan produk yang mengandung alcohol, seperti saus, cuka, sirup obat batuk hingga hand sanitizer. Hal karena paparan bahkan alkohol walau hanya sejumlah kecil dapat memicu reaksi, Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Alcohol and Alcoholism belum lama ini mengungkap kasus seorang pria berusia 43 tahun memiliki reaksi alergi […]

Gaya Hidup
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA-  Orang yang memakai disulfiram diperingatkan untuk tidak menggunakan produk yang mengandung alcohol, seperti saus, cuka, sirup obat batuk hingga hand sanitizer. Hal karena paparan bahkan alkohol walau hanya sejumlah kecil dapat memicu reaksi,

Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Alcohol and Alcoholism belum lama ini mengungkap kasus seorang pria berusia 43 tahun memiliki reaksi alergi parah saat terpapar hand sanitizer atau cairan pembersih tangan.

Dia, seperti dilansir Livescience suatu hari mengunjungi bank. Sesuai anjuran pakar kesehatan selama pandemi COVID-19, dia membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer, lalu mengalami reaksi alergi yakni kulitnya memerah, mual, dan gelisah.

Pria itu lalu dilarikan ke ruang gawat darurat. Dokter mengatakan dia memiliki detak jantung yang cepat, bersama dengan munculnya kemerahan di dada dan wajahnya.

Setelah ditelusuri, pria ini selama tiga tahun meminum disulfiram untuk mengobati penyalahgunaan alkohol yang menyebabkan efek seperti mabuk – termasuk kemerahan, sakit kepala, mual, muntah, dan detak jantung yang cepat. Obat itu menyebabkan efek samping sekitar satu jam demi mencegah orang kembali minum alkohol.

Menurut National Alliance on Mental Illness pembersih tangan biasanya mengandung 60-70 persen alkohol, dan juga harus dihindari. Dalam kasus pria itu, dokter akhirnya memberinya antihistamin, vitamin C yang merupakan beberapa perawatan pendukung yang direkomendasikan untuk reaksi disulfiram-alkohol.

Setelah sejam perawatan, gejala alergi pada pria itu sembuh dan dia diperbolehkan keluar rumah sakit. Dia lalu diperingatkan untuk tidak menggunakan pembersih atau berhenti menggunakan disulfiram.

Sebuah studi baru-baru ini dalam jurnal Alcohol and Alcoholism mengungkapkan, menghirup uap alkohol dari pembersih tangan, daripada penyerapan alkohol melalui kulit, tampaknya menjadi cara utama alkohol dalam pembersih tangan mencapai aliran darah.