Pemanasan Global Membunuh Bayi Penguin dan Mengancam Keberadaanya yang Hampir Punah
Nasional & Dunia

Pemanasan Global Ancam Pinguin Emperor Punah

  • Kombinasi satelit komersial dan pemerintah yang diadaptasi oleh para ilmuwan baru-baru ini menunjukkan penemuan yang menyedihkan.

Nasional & Dunia

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Kombinasi satelit komersial dan pemerintah yang diadaptasi oleh para ilmuwan baru-baru ini menunjukkan penemuan yang menyedihkan. 

Anak-anak pinguin yang terlalu muda dan belum bisa berenang berakhir tenggelam dan mati saat es mencair karena pemanasan global. 

Di sekitar wilayah Antartika tahun lalu, seluruh koloni penguin kaisar harus kehilangan semua anak yang telah mereka inkubasi dengan tenang selama berminggu-minggu dalam di suhu 50 derajat celcius dan kecepatan angin 160 kilometer per jam. 

Penulis utama dari penelitian ini, Ahli geografi Peter Fretwell dari British Antarctic Survey mengatakan penguin berkumpul untuk berkembang biak sekitar bulan April-musim gugur di belahan bumi selatan. 

Mereka akan bertelur yang kemudian disimpan penguin jantan di dalam kantong saat mereka berkumpul bersama melalui cuaca paling dingin di Antartika. 

Sementara itu, penguin betina pergi mencari makanan untuk memberi makan anak-anaknya ketika menetas pada bulan Agustus dan naasnya jika cuaca cukup hangat es akan mencair dan menenggelamkan anak-anak penguin yang belum siap berenang hingga bulan Desember. 

Mereka bisa mati kedinginan jika basah sebelum bulunya cukup dewasa untuk melindungi mereka dari air dingin. Walau sudah cukup umur untuk menghadapi air, penguin muda memiliki tingkat kematian yang tinggi. 

Fretwell mengatakan timnya telah melihat tahun-tahun buruk kegagalan berkembang biak koloni sebelumnya. Tahun lalu lebih mengenaskan karena 19 dari 62 koloni gagal berkembang biak. “Kami memiliki empat koloni yang bersebelahan. Semuanya gagal pada saat yang sama, dan ini unik, kami belum pernah melihatnya sebelumnya.”

Fretwell menambahkan sepertinya tahun 2023 juga akan menjadi tahun yang buruk.

Hilangnya es di lautan mungkin tidak secara langsung mempengaruhi kehidupan atau kematian umat manusia, namun akan menimbulkan konsekuensi jangka panjang termasuk bagi manusia. 

Krill (biota laut sejenis udang) yang menjadi dasar rantai makanan di Samudra Selatan juga bergantung pada es laut dan kehilangan es laut dapat menyebabkan punahnya ikan yang kita andalkan.

Penguin Kaisar Terancam Punah 

Dikutip dari Japan Times, tahun lalu Dinas Perikanan dan Margasatwa AS mendaftarkan penguin kaisar sebagai hewan yang terancam punah.

Kegagalan perkembangbiakan penguin, yang baru-baru ini diterbitkan dalam makalah di Nature Communications, Earth and Environment, tidak menunjukkan adanya kepunahan dalam waktu dekat. 

Namun, makalah menunjukkan jika pemanasan global terus berlanjut, maka hanya ada sedikit harapan bagi spesies yang bergantung pada lautan es untuk bertahan melewati musim dingin kutub.