Pemanfaatan Geospasial Bantu Sukseskan Pemulihan Ekonomi Nasional
JAKARTA – CEO Esri Indonesia, Achmad Istamar mengungkapkan teknologi geospasial menjadi sebuah inovasi untuk mengoptimalkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Sebagaimana sebelumnya teknologi ini berhasil menjadi jantung dari upaya penanggulangan COVID-19 secara global. Dengan kecanggihan teknologi geospasial saat ini, pelaku industri dapat lebih mudah membuat perencanaan ulang kelangsungan bisnisnya. “Di seluruh dunia, kami melihat banyak […]
Nasional
JAKARTA – CEO Esri Indonesia, Achmad Istamar mengungkapkan teknologi geospasial menjadi sebuah inovasi untuk mengoptimalkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Sebagaimana sebelumnya teknologi ini berhasil menjadi jantung dari upaya penanggulangan COVID-19 secara global.
Dengan kecanggihan teknologi geospasial saat ini, pelaku industri dapat lebih mudah membuat perencanaan ulang kelangsungan bisnisnya.
“Di seluruh dunia, kami melihat banyak perusahaan yang menggunakan teknologi geospasial untuk membantu mereka memenuhi tuntutan pekerjaan yang berubah akibat pandemi,” kata Achmad dalam diskusi secara virtual, Kamis 15 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Perubahan tersebut antara lain pengurangan jumlah tenaga kerja, pelaksanaan protokol kesehatan, atau serta meningkatkan kelangsungan bisnis di tengah bayangan resesi.
Selain memvisualisasikan data pada peta, teknologi ini memungkinkan pengguna memanfaatkan potensi teknologi Industri 4.0 dengan lebih baik seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelegence (AI), dan pembelajaran mesin.
Kemampuan ini memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan yang terinformasi dengan baik seperti meningkatkan operasi bisnis, hingga mengoptimalkan sumber daya dan membangun ketahanan bisnis.
Pemulihan Ekonomi Nasional
Dalam konteks PEN, kesuksesan program tersebut salah satunya bergantung pada ketersediaan data dan informasi sesuai dengan standar Satu Data Indonesia. Kehadiran Geographic Information System (GIS) juga mendukung percepatan serta memonitor dan mengevaluasi dana PEN.
Data dan informasi geospasial akan diintegrasikan dengan data nonspasial lainnya. Kemudian, gabungan data tersebut digabung menjadi satu sistem dengan kemampuan analisis spasial yang mumpuni.
“Sistem GIS ini bisa dengan mudah diakses dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait, baik pelaku usaha, pemerintah, dan sebagainya,” ujar Hasanuddin Abidin, Akademisi dari Institut Teknologi Bandung.
Hasanuddin menjelaskan, pada tingkat pelaku usaha seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), GIS dapat memetakan sebaran dan pendapatan UMKM di suatu wilayah, lengkap dengan bidang usaha dan produknya.
Dengan begitu, pemerintah selaku regulator dapat membaca keadaan secara lebih riil berdasarkan pemetaan tersebut. Sehingga kebijakan yang dikenakan terhadap suatu wilayah atau sektor bisa lebih tepat sasaran.
Dari sisi pelaku usaha, GIS juga mampu menyediakan pemetaan sistem rantai pasok dari masing-masing UMKM dan koperasi selama ini. Data ini dapat digunakan untuk memperkuat UMUM yang berkecimpung dalam e-commerce berbasiskan Location Based Services. (SKO)