Dunia

Pembagian Sedekah Kacau, 78 Meninggal Dunia

  • Sedikitnya 78 orang meninggal dunia saat pembagian bingkisan lebaran. Peristiwa tersebut terjadi di sebuah sekolah di ibu kota Yaman, Sanaa.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

SANAA- Sedikitnya 78 orang meninggal dunia saat pembagian bingkisan lebaran. Peristiwa tersebut terjadi di sebuah sekolah di ibu kota Yaman, Sanaa.

Tayangan TV menunjukkan kerumunan orang yang tidak dapat bergerak dan terjepit. Ratusan orang memadati sekolah pada Rabu malam untuk menerima sumbangan sebesar 5,000 Yemeni Riyal atau sekitar Rp 130.000 per orang.

Pemberontak Houthi telah menguasai kota itu sejak mereka mengusir pemerintah pada 2015. Kementerian Dalam Negeri Yaman versi Houthi mengatakan dua pengusaha lokal yang membuat acara tersebut telah ditangkap dan penyelidikan sedang dilakukan.

Seorang juru bicara kementerian menyalahkan kekacauan itu pada "distribusi acak" dana tanpa koordinasi dengan pejabat setempat.

"Wanita dan anak-anak termasuk di antara yang meninggal ," kata seorang pejabat keamanan Houthi kepada kantor berita AFP tanpa menyebut nama karena  tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan.

Associated Press mengutip dua saksi mata yang mengatakan pejuang Houthi telah menembak ke udara dalam upaya pengendalian massa. Tembakan  tampaknya mengenai kabel listrik yang mengakibatkan ledakan. Ini menyebabkan kepanikan dan kekacauan.

Houthi kemudian menutup sekolah dan melarang orang-orang, termasuk wartawan, untuk mendekat.

Houthi dilaporkan setuju untuk membayar sekitar Rp29 juta kepada setiap keluarga yang kehilangan seorang kerabat. Sementara yang terluka akan mendapatkan sekitar Rp6 juta.

Yaman telah dihancurkan oleh konflik yang meningkat pada tahun 2015 ketika Houthi menguasai sebagian besar wilayah barat negara itu, termasuk ibu kota.

Lebih dari 150.000 orang meninggal dalam konflik yang secara luas dipandang sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran. Lebih dari 23 juta orang  atau  tiga perempat populasi  membutuhkan bantuan Pemerintahan resmi Yaman kini berada di Aden, sementara Presiden Abdrabbuh Mansou Hadi berkedudukan di Arab Saudi.

Mohamed Ali al-Houthi, kepala komite evolusi tertinggi Houthi menyalahkan krisis kemanusiaan di negara itu. "Kami menganggap negara-negara aggressor bertanggung jawab atas apa yang terjadi dan atas kenyataan pahit yang dialami rakyat Yaman karena agresi dan blokade," katanya di Twitter.