pupppr.jpg
Nasional

Pembangunan 900 Hunian Wisata di 5 KPSN Unggulan Non Super Prioritas Telah Rampung

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan pengerjaan 900 hunian wisata pada 2021
Nasional
Liza Zahara

Liza Zahara

Author

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan pengerjaan 900 hunian wisata pada 2021 yang berlokasi di lima kawasan strategis pariwisata nasional (KPSN) unggulan non super prioritas.

Hunian tersebut di antaranya berada di Morotai Maluku Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Raja Ampat di Papua Barat, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur dengan alokasi anggaran sebesar Rp46,05 miliar.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR telah merenovasi rumah warga dengan pola pemberdayaan sehingga rumah layak untuk menjadi homestay di kawasan wisata.

"Tolong dirawat, dijaga dan dikelola dengan baik kemudian, ditata juga lingkungannya dan dijaga kebersihannya," kata Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Kami, 10 Maret 2022.

Desain renovasi rumah warga menjadi sarana hunian pariwisata (Sarhunta) dimodifikasi menjadi lebih modern tapi tidak meninggalkan kearifan lokal untuk menarik minat wisatawan menginap.

Pembangunan rumah wisata ini termasuk ke dalam proyek strategi nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No.109 tahun 2020 untuk meningkatkan kualitas rumah warga sekitar di kawasan pariwisata menjadi layak huni.

Sekaligus dapat dimanfaatkan untuk usaha berupa homestay dan usaha pariwisata lainnya sehingga membantu meningkatkan perekonomian warga setempat.

Sarhunta di 5 KPSN Non Super Prioritas

Sarhunta di Morotai dibangun Kecamatan Morotai Selatan yang telah menobatkan dirinya sebagai Desa Wisata Mandiri yang berada di permukiman warga Desa Galo Galo. Pembangunan Sarhunta KPSN Morotai sebanyak 170 unit dengan anggaran Rp7,25 miliar.

Kemudian, Sarhunta KPSN Tanjung Kelayang dibangun sebanyak 90 unit dengan anggaran Rp4,45 miliar. KPSN Raja Ampat dengan total 90 unit menghabiskan anggaran Rp6 miliar, KPSN Wakatobi sebanyak 120 unit dengan anggaran Rp5,5 miliar, dan KPSN Bromo-Tengger-Semeru sebanyak 430 unit dengan Rp22,85 miliar.

Diharapkan, dengan adanya lima KPSN unggulan tersebut dapat meningkatkan produktivitas sektor pariwisata menjadi sektor andalan untuk mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja, da meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.